DPP Partai Demokrat Pastikan, Anies Baswedan Tak Termasuk yang Digodok untuk Bakal Calon Gubernur Jakarta
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 26 Mei 2024 00:07 WIB
ORBITINDONESIA.COM - DPP Partai Demokrat memastikan, tak ada nama Anies Baswedan dalam daftar nama tokoh yang saat ini digodok partai, untuk dijagokan sebagai bakal calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta Tahun 2024.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra ke para wartawan di Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2024, menjelaskan, partai menggodok sejumlah nama baik dari internal Demokrat maupun dari eksternal partai.
“Kalau eksternal, kami lihat Budisatrio Djiwandono dari Gerindra. Ia anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Timur, yang sukses memimpin Tim Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres 2024. Kami juga mencermati Ridwan Kamil dari Golkar. Kuat di Jakarta, kalau beliau mau maju di sini. Lalu, ada Sudirman Said. Beliau ini sangat kompeten, leadership, manajerial, kompetensi teknisnya,” kata juru bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
Sementara itu, saat disinggung nama Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Periode 2017–2022, Herzaky memastikan nama Anies tak masuk dalam radar Demokrat. “Anies, Tidak. Tidak masuk radar kami,” kata dia.
Kemudian, dari kalangan internal partai, Herzaky menyebut ada Iti Octavia Jayabaya (mantan bupati Lebak), dr. Cellica Nurrachadiana (mantan bupati Karawang), Ali Muhammad Johan Suharli (anggota DPRD DKI Jakarta), dan beberapa nama lainnya.
Herzaky menjelaskan, kriteria partai dalam menggodok nama-nama itu, di antaranya sosok yang benar-benar peduli dengan warga Jakarta.
Baca Juga: PDI Perjuangan Minta Mahkamah Konstitusi Nihilkan Suara PSI dan Demokrat di Papua Tengah
“Jakarta ini strategis. Jakarta jadi barometer banyak hal, berpengaruh bagi banyak daerah. Kami maunya yang jadi pemimpin Jakarta benar-benar memikirkan dan peduli dengan warga Jakarta. Fokus mengurus Jakarta, bukan sekadar menjaga nama tetap jadi perhatian publik, ataupun meningkatkan popularitas untuk 2029,” kata Demokrat.
Oleh karena itu, Herzaky memastikan keputusan akhir partai telah melalui rangkaian penilaian dan pertimbangan.
“Jadi, dalam mengambil setiap kebijakan, kami selalu berpikir, apakah ini yang terbaik untuk warga Jakarta, bukan apakah ini bakal menaikkan popularitas ataupun mendapatkan sentimen positif dari publik. Kita butuh pemimpin-pemimpin yang benar-benar bisa memberikan manfaat untuk rakyat,” kata Herzaky.
Hubungan Partai Demokrat dan Anies Baswedan renggang setelah Anies memutuskan untuk menggandeng Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024. Demokrat, yang saat itu menjagokan Anies, pun menarik dukungannya dan memberikan suara partai ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.