Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut Tapi Terhambat Cuaca Buruk
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 20 Mei 2024 07:48 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut pada Senin, 20 Mei 2024 pagi di daerah pegunungan di Iran barat laut, beberapa jam setelah sebuah helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongannya jatuh.
Lebih dari 65 tim penyelamat darurat telah dikirim ke daerah di Provinsi Azerbaijan Timur di mana insiden itu terjadi, tetapi cuaca buruk menghambat upaya tersebut.
Menurut laporan terbaru, radius operasi pencarian terhadap helikopter yang mengalami “pendaratan keras” serta membawa Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, ulama senior Ayatollah Al-Hashem dan Gubernur Azerbaijan Timur Malik Rehmat itu telah dikurangi dari 20 km menjadi 2 km.
Baca Juga: Di Tengah Dugaan Kerja Sama Senjata, Korea Utara Kirim Delegasi ke Iran
Namun, kondisi pencarian dilaporkan masih kurang baik di tengah kabut tebal, hujan lebat, dan medan yang berat di kawasan tersebut.
Pir Hossein Kolivand, kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa tim penyelamat mencari di beberapa tempat di mana mereka mengira helikopter itu jatuh tetapi tidak menemukan apa pun.
Dia segera menambahkan bahwa tim penyelamat kini telah memusatkan perhatian pada lokasi lain di wilayah pegunungan tempat mereka saat ini melakukan operasi pencarian, dan menambahkan bahwa kondisinya sulit.
Ruhullah Mitafakir Azad, anggota parlemen Iran dari Provinsi Azerbaijan Timur, dikutip oleh media pemerintah mengatakan bahwa anggota angkatan bersenjata, menteri, anggota parlemen dan pejabat provinsi semuanya hadir di lapangan dan peralatan yang memadai telah tersedia untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
Dia berharap “kabar baik” tentang kondisi Raisi dan rombongan akan diumumkan dalam beberapa jam setelah upaya penyelamatan membuahkan “hasil yang diinginkan.”
Di antara mereka yang hadir di lokasi kejadian termasuk Wakil Wakil Presiden Mohammad Mokhber dan Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Hossein Salami, yang dilaporkan mengawasi operasi pencarian dan penyelamatan.
Sebelumnya pada hari yang sama, Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, meminta pasukan militer untuk menggunakan semua sumber daya untuk menyelamatkan presiden dan rekan-rekannya.