DECEMBER 9, 2022
Buku

Ivo Mateus Goncalves: Buku John Roosa tentang Kekerasan Antikomunis 1965-1966 di Indonesia

image
Buku John Roosa tentang Kekerasan Antikomunis 1965-1966 di Indonesia

ORBITINDONESIA.COM - Setelah lama dinanti, akhirnya tiba juga. Sebuah karya sejarawan cum detektif John Roosa. Saya sempat membaca versi bahasa Inggrisnya.

Sekarang saatnya menyelami edisi terjemahan yang tidak kalah dahsyat. Saya terheran-heran dengan cara John Roosa menulis.

Damn! Bagaimana bisa John Roosa menulis buku sejarah sehebat ini.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Era Digital Tak Cuma Hadirkan Tantangan, Tetapi Juga Peluang Baru Bagi Dunia Perbukuan

Berhubung saat ini sedang tidak ada kerjaan—kerjaan berbayar maksudnya. Maka pekerjaan saya adalah membaca sepuas-puasnya.

Satu hal yang pasti, karya ini tanpa ragu-ragu mempertegas keterlibatan Angkatan Darat Soeharto dalam pembantaian terhadap kaum komunis pada tahun 1965-1966.

Karena selama ini beberapa karya yang telah diterbitkan mengenai tragedi ini, selalu memberikan porsi yang lebih terhadap peranan masyarakat sipil, atau menganggap pembantaian terhadap kaum komunis sebagai bagian dari kekerasan komunal.

Baca Juga: Diskusi Satupena, Bagus M. Adam: Buku Digital Bukan Pengganti Buku Cetak, Tetapi Keduanya Saling Melengkapi

Pembantaian itu terjadi karena dendam terhadap PKI yang sudah lama terpendam. Angkatan Darat muncul hanya untuk menghentikan pembantaian.

Padahal angkatan darat sendiri merupakan biang kerok, aktor utama dari pembantaian ini. Walaupun di wilayah tertentu, ada komandan militer daerah yang melarang pembantaian terhadap 'kaum komunis yang sudah pasrah ini."

Para komandan dari pusat terpaksa didatangkan agar bisa memuluskan pembantaian.

Baca Juga: Hendrajit: Membaca Benang Merah Dalam Buku Novel Steve Berry dan Dan Brown

Buku ini merupakan sebuah uraian sejarah yang lengkap, karena lebih dari hanya sekedar menghadirkan narasi sejarah. Tapi seperti dikatakan oleh penulis sendiri, "saya berupaya menempatkan riwayat pembantaian di dalam lingkup sejarah budaya, intelektual, ekonomi, militer dan politik Indonesia yang lebih luas."

Halaman:
1
2
Sumber: Akun FB Ivo Mateus Goncalves

Berita Terkait