Penyair Bangladesh, Aminur Rahman: IMLF Sangat Baik untuk Promosikan Budaya Minangkabau ke Dunia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 03 Mei 2024 01:28 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Aminur Rahman, penyair terkenal Bangladesh, yang juga menjadi konsultan banyak ajang sastra dan seni budaya dunia termasuk untuk IMLF, berkomentar.
Aminur Rahman berbicara tentang persiapan IMLF (Festival Literasi Minangkabau Internsional), yang segera akan digelar pada 8- 12 Mei 2024 di Padang, Padang Panjang, Baso dan Batusangkar.
"IMLF adalah inisiatif yang sangat baik untuk mempromosikan budaya Minangkabau ke dunia. Pada IMLF pertama, sudah terbukti kemampuan dan kredibilitas panitia. IMLF kedua sudah dekat," ujar Aminur Rahman.
"Ada tujuh belas negara hadirkan penulis dan penyair kreatif yang sangat hebat. Mereka akan menghadiri festival yang akan diselenggarakan dari tanggal 8 hingga 12 Mei ini," tuturnya.
"Saya yakin festival ini akan melebihi ekspektasinya. Dan para peserta akan membawa kembali perasaan luar biasa dan menyebarkan berita ke seluruh dunia. Saya berharap mereka semua sukses," lanjut Aminur.
Aminur Rahman lahir di Dhaka, Banglades pada 1966 dan lulus dengan gelar M-PHARM[acy]. Saat ini ia dianggap sebagai salah satu penyair paling terkenal di luar negeri Banglades.
Ia telah menerbitkan enam kumpulan puisi dalam bahasa Bangla. Karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari dua puluh lima bahasa dan memiliki buku puisi dalam bahasa Inggris (4), Spanyol (3), Jerman, Jepang, Mongolia (chapbook), Arab, China, Bahasa Melayu, Rusia dan Perancis.
Dia adalah seorang penulis dan kritikus seni terkenal dan memiliki tiga buku prosa sebagai penghargaannya. Sebagai penerjemah ulung, dia telah menerjemahkan dua belas buku puisi dan mengedit beberapa majalah dan buku puisi termasuk Antologi puisi dan cerita pendek .
Sebagai penulis undangan, Aminur Rahman telah membaca karyanya di seluruh dunia, di berbagai festival seni dan sastra internasional, universitas, dan tempat kebudayaan. Dia telah mewakili Bangladesh dalam Festival Puisi di Kolombia, Malaysia, Mongolia, India, Irak, Jepang, Sri Lanka, Spanyol, Nikaragua dan lain-lain.
Dia dianugerahi Medali Emas Chinggish Khaan (2006), Heaven Horse Award (2015) di Mongolia, Numera Penghargaan Sastra Dunia (2016) di Malaysia, Penghargaan Kontribusi untuk Puisi Internasional (2016) di Taiwan, Penghargaan Penyair Dinesh Das (2019) di India, Penghargaan Menada (2019) di Makedonia, Penghargaan Ksatria Emas (2022).