DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Spanyol Pedro Sanchez Nyatakan Cuti Sementara, Usai Istrinya Begona Gomez Diduga Terlibat Korupsi

image
Arsip foto - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (kanan) dan istri Maria Begona Gomez Fernandez (kiri) berjalan saat menghadiri Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali, Selasa, 15 November 2022. Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/wsj/22 (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Rabu, 24 April 2024, menyatakan cuti sementara dari tugasnya, untuk "merenungkan" keberlanjutan kepemimpinannya, menyusul penyelidikan kasus korupsi yang menjerat istrinya, Begona Gomez.

Surat kabar setempat El Confidencial sebelumnya mewartakan bahwa pengadilan Spanyol memulai penyelidikan terhadap Begona Gomez atas dugaan pidana korupsi dan penyalahgunaan pengaruh, yang dilaporkan serikat pekerja sayap kanan Manos Limpias.

Begona Gomez akan diperiksa terkait hubungannya dengan sejumlah perusahaan swasta Spanyol, yang menerima dana dan kontrak dari pemerintahan suaminya.

Baca Juga: Pengadilan Spanyol akan Bebaskan Dani Alves dengan Jaminan 1 Juta Euro

"Saya perlu berhenti dan merenung. Saya amat perlu menjawab apakah semuanya sepadan... Apakah sepadan bagi saya untuk terus memimpin pemerintahan atau saya lepaskan saja kehormatan besar ini?" ucap Sanchez melalui unggahannya di media sosial X.

PM Spanyol itu meyakini bahwa koalisi politik sayap kanan dan ekstrem kanan, termasuk Partai Rakyat (PP) dan Partai Vox yang menjadi oposisi pemerintah di Parlemen Spanyol, berniat menjatuhkan dirinya dengan tuduhan tidak benar setelah kalah pemilu.

Sanchez berkata, akan menggelar konferensi pers pada 29 April 2024 untuk mengumumkan keputusannya.

Baca Juga: Spanyol Berencana Akui Negara Palestina Sebelum Musim Panas Tiba

Dalam pemilu legislatif Spanyol pada Juli 2023, PP pimpinan Alberto Feijoo menduduki posisi pertama dengan mendapat 137 dari 350 kursi parlemen. Meski demikian, Feijoo gagal mendapat dukungan mayoritas di parlemen untuk menjadi perdana menteri.

Raja Spanyol Felipe IV kemudian mencalonkan Sanchez untuk melanjutkan tugas sebagai perdana menteri, meski Partai Pekerja Sosialis (PSOE) yang dipimpin Sanchez hanya mendapat 121 kursi.

Pada November 2023, Sanchez kembali menjadi PM Spanyol usai berhasil mendapat suara yang cukup di parlemen untuk membentuk pemerintahan, setelah sejumlah partai prokemerdekaan Catalonia bersedia mendukung Sanchez.

Baca Juga: PM Jonas Gahr Store: Dukung Seruan Spanyol, Norwegia Siap Akui Negara Palestina Merdeka

Namun, dukungan partai Catalonia kepadanya disertai dengan syarat bahwa Sanchez harus menggugurkan semua kasus hukum terkait upaya deklarasi kemerdekaan Catalonia yang gagal pada 2017, serta memberi amnesti kepada semua individu yang dihukum karena mendukung kemerdekaan Catalonia. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait