ORBITINDONESIA.COM - Otoritas Bandara Wilayah II Medan menyebut tiga pesawat tujuan Jeddah, Arab Saudi, mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Sebetulnya ada tiga pesawat yang mengalihkan pendaratan ke Kualanamu awal pekan ini, tapi yang ada penumpangnya cuma satu pesawat," ucap Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Sokhib Al Rokhman, di Medan, Ahad, 17 Maret 2024.

Ketiga pesawat itu, lanjut dia, masing-masing adalah jenis Airbus A330 yang merupakan pesawat komersial bermesin ganda dengan kapasitas besar dan berbadan lebar milik maskapai Lion Air.

Baca Juga: Cerita Lama Era SBY tentang Skandal Pembelian Pesawat oleh Lion Air dan Rusdi Kirana

Dua pesawat di antaranya hendak menjemput jamaah usai melaksanakan ibadah umrah di Jeddah, sementara satu lainnya membawa ratusan jamaah umrah dari Surabaya tujuan Jeddah.

"Mereka mendarat di Bandara Internasional Kualanamu pada Senin, 11 Maret 2024 malam sekitar pukul 21.00 WIB, saya lupa tepatnya. Tapi terbang kembali pukul 23.27 WIB," jelas Sokhib.

Dia mengatakan ketiga pesawat itu sempat mengisi avtur di Kualanamu, karena bahan bakar berkurang akibat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Medan.

Baca Juga: Pergerakan Pesawat di Bandara Hasanuddin Naik 24 persen

"Ya, dilakukan Lion Air sesuai prosedur. Yang viral terbang memutar lama di atas Medan, karena bahan bakarnya dirancang penuh dari Juanda menuju ke Jeddah," tegasnya.

Ia menjelaskan, untuk mendaratkan pesawat ada berat maksimum pendaratan di suatu bandara sehingga jumlah avturnya harus dikurangi.

"Karena masih di atas berat maksimum, maka pesawat melakukan pengurangan bahan bakar dengan cara holding, sehingga berat maksimum tercapai," tutur dia.

Baca Juga: Penerbangan Perintis dari Bandara Djalaluddin ke Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Resmi Beroperasi

Ia juga menjelaskan jika suatu pesawat mendarat melebihi berat maksimum, maka akan berdampak terganggunya keselamatan suatu penerbangan.