Alex Runggeary: Ko Mop To! (Kamu Bohong kan?)
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 09 Februari 2024 09:28 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Hari ini kita menghadapi satu situasi yang sungguh membingungkan kita. Koq bisa bisanya pasal undang undang tentang kriteria cawapres, yang kita kenal dengan keputusan MK No.90 yang cacat etik itu diterima tanpa ada sanksi.
Demikian juga keputusan DKPP tentang pelanggaran KPU tentang materi subyek yang sama. Lagi lagi tanpa sanksi tegas terhadap proses yang salah.
Belum bicara Bansos yang konyol itu karena bantuan negara dibagi di tepi jalan seolah itu pemberian dari perorangan. Disebut sebagai politisasi Bansos. Kan ada Kementrian Sosial yang seharusnya melakukan tugas ini.
Baca Juga: Alex Runggeary: Kegelisahan I.S. Kijne dan Nurani
Civitas Academica yang resah dengan kondisi demokrasi dan hukum di negeri ini. Penipuan dan pembohongan adalah hal biasa akhir-akhir ini. Di Jakarta dan Bandung mahasiswa turun ke jalan melakukan protes. Apakah ada pihak yang mendengarkan mereka?
Puyeng kita memikirkannya. Bahkan mual rasanya orang yang terkena kritikan itu merasa biasa biasa saja. Aji mumpungnya, Itu demokrasi, semua orang boleh berpendapat. Atau, kita serahkan kepada rakyat. Mereka yang menentukan.
Saya teringat filem yang diangkat dari novel The Remains of The Day karya Kazuo Ishiguro pemenang Hadiah Nobel bidang Sastra 2017.
Baca Juga: Alex Runggeary: Papua di Dalam dan di Luar Pilpres 2024
Pada suatu petang di Darlington Hall, seperti biasanya tuan Darlington menerima tamu tamu terhormat. Saat itu mereka sedang mendiskusikan situasi politik Inggris sehabis Perang Dunia ke-2 yang dengan kecenderungan yang sama, menyerahkan segala sesuatu kepada keputusan rakyat sesuai mekanisme yang berlaku resmi waktu itu.
Seorang tamu kemudian bertanya kepada Mr. Stevens sang kepala pelayan yang kebetulan sedang menyuguhkan minuman kepada para tamu. Semacam sampling acak dalam melakukan survey.
Mr. Stevens mendapat tiga pertanyaan yang kesemuanya dijawab dengan - tidak tahu.
Baca Juga: Alex Runggeary: Bosan ataukah Muak?
Kemudian si tuan yang mengajukan pertanyaan itu meyakinkan tuan rumah dan tamu lainnya, "Bagaimana kita hendak menyerahkan situasi negeri yang sedang bermasalah ini kepada rakyat yang tidak tahu menahu masalah apa yang mereka sedang hadapi?"