Hasto Kristiyanto Protes Aparat Turunkan Bendera PDI Perjuangan Jelang Kedatangan Jokowi di Gunungkidul
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 01 Februari 2024 16:21 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kesal setelah aparat kepolisian menurunkan bendera partainya di bahu jalan ketika kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa 30 Januari 2024.
Hasto mengklaim bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak diturunkan pada waktu yang sama.
Oleh karena itu, dia merasa tidak ada ketidakadilan oleh aparat kepolisian.
Baca Juga: Connie Rahakundini Bakrie Sudah Berbaju Merah, Muncul Bersama Hasto Kristiyanto PDI Perjuangan
"Kami ini peserta Pemilu resmi, dijamin oleh Undang-undang. Tetapi mengapa bendera PDI Perjuangan dilarang untuk dikibarkan, sementara bendera PSI yang dipimpin oleh anak Presiden diizinkan?" ujar Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis 1 Februari 2024.
Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, satu malam sebelum kedatangan Jokowi sapaan Joko Widodo ke Gunungkidul, aparat kepolisian dengan mobil dan tank serta Brimob dikerahkan berkeliling ke wilayah itu.
Hasto pun semakin bingung karena rakyat seakan dianggap ancaman.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Kembalikan KTA PDIP, Hasto Sebut Tak Ada Keistimewaan untuk Anak Presiden
Menurutnya, hal seperti itu bukan pertama kali terjadi. Ia mencontohkan seorang loyalis Jokowi pada 2014 dan 2019 bernama Muhandi Mawanto meninggal karena dikeroyok pada 24 Desember 2023.
Lalu, pada 30 Desember 2023 terjadi pengeroyokan pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah oleh oknum aparat TNI.
Terbaru, katanya, di Gunungkidul pendukung Ganjar-Mahfud bernama Ade Hermawan juga dianiaya ketika menyambut kedatangan Jokowi dengan spanduk, “Selamat Datang Bapak Jokowi, Kami Sudah Pintar. Kami Pilih Ganjar!”
Baca Juga: Ketua Umum GMNI Imanuel Cahyadi: Hasto Kristiyanto Sebaiknya Tidak Berpolemik Soal Alutsista
Hasto menyimpulkan demokrasi Indonesia sedang pada titik krisis.