Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan Pikiran Bung Karno dan Kontekstualisasinya Bagi Indonesia Terkini
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 01 Februari 2024 06:04 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang pemikiran Bung Karno dan kontekstualisasinya bagi Indonesia terkini.
Obrolan Hati Pena #120 tentang pikiran Bung Karno, sekaligus bedah buku “Merahnya Ajaran Bung Karno, Narasi Pembebasan Ala Indonesia,” itu akan berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 1 Februari 2024, pukul 19.00-21.00 WIB.
Pembicara pada diskusi tentang pikiran Bung Karno itu adalah penulis dan pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman, Ph.D. Diskusi itu akan dipandu oleh Anick HT dan Swary Utami Dewi.
Baca Juga: Cendekiawan Asal Flores NTT Ignas Kleden Dikabarkan Meninggal: SATUPENA Turut Berduka
Panitia webinar menyatakan, dalam pidato lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945, Bung Karno menegaskan sistem politik republik sebagai corak utama Indonesia Merdeka. Ini diamini oleh Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan Tan Malaka.
Dengan corak sistem republik maka tidak bisa seseorang yang menjadi Presiden kemudian otomatis diteruskan oleh anaknya menjadi kepala negara.
Lontaran penyataan Sukarno ini menegaskan bahwa Republik Indonesia yang diperjuangkan oleh Sukarno berusaha membatasi kekuasaan, karena itulah esensi dari Republik.
Baca Juga: Kilas Balik Jejak Langkah Satupena Jawa Timur Beserta Koordinatornya Akaha Taufan Aminudin
Sementara, keistimewaan maupun pemanfaatan hukum bagi kepentingan kekuasaan yang tengah terjadi merupakan bentuk pengingkaran terhadap prinsip republik sebagai esensi dari Pancasila.
Karena itulah pemikiran-pemikiran Bung Karno masih dianggap relevan untuk membaca arah bangsa hari ini. Bahkan semakin relevan. Oleh banyak kalangan, pemikiran Bung Karrno bahkan disebut sebagai ajaran.
Esensi pemikiran Bung Karno yang terus relevan ini juga yang membuat buku yang ditulis oleh Airlangga Pribadi Kusman yang baru diluncurkan menjadi menarik.
Baca Juga: Perkumpulan Penulis Satupena Akan Diskusikan tentang Abdul Hadi WM dan Sastra Sufistik
Menurut Airlangga, buku berjudul “Merahnya Ajaran Bung Karno, Narasi Pembebasan Ala Indonesia” ini mengurai esensi gagasan dan pemikiran Sukarno secara non-dogmatik.