ORBITINDONESIA.COM - Saudaraku, Carl Gustav Jung dalam Psychology and Religion (1938) mengajukan pertanyaan retoris:
”Mengapa manusia primitif perlu berpanjang kata untuk melukiskan dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa dalam alam kehidupan, seperti timbul-tenggelamnya matahari, bulan dan musim?”
Ia percaya bahwa peristiwa alam itu dituangkan ke dalam kisah dan mitos bukan sekadar cara untuk menjelaskannya secara fisik. Akan tetapi, ”dunia luar” itu digunakan untuk memberi pengertian terhadap ”dunia dalam”.
Baca Juga: Yudi Latif: Percaya
Jung menyatakan bahwa kekayaan simbol-simbol dari manusia primitif itu—seni, agama, mitologi—untuk ribuan tahun lamanya membantu manusia memahami misteri kehidupan.
Dengan penjelasan itu, Jung menegaskan bahwa agama bukan hanya merupakan fenomena historis-sosiologis, tetapi juga memiliki signifikansi psikologis.
Dalam konteks ini, ia berpandangan bahwa agama sebaiknya dipahami dengan menghubungkannya dengan apa yang disebutnya sebagai ”collective unconsciousness” (ketidaksadaran kolektif), realitas psikis yang dialami bersama oleh semua manusia.
Baca Juga: Yudi Latif: Hipotesis Ketuhanan, Diskusi Buku Return of the God Karya Stephen C. Meyer
Collective unconsciousness ini diekspresikan melalui ”archetypes”, yakni pola-pola dasar pemikiran universal, atau imaji mental yang memengaruhi perasaan dan tindakan orang.
Menghubungkan konsepnya dengan pemikiran Lévy-Bruhl, ia menegaskan bahwa kekuatan unconcious mind itu tampak pada masyarakat pra-aksara (pre-literate). Pemikiran orang-orang pra-aksara bersifat pra-logis.
Implikasinya, pemikiran pra-aksara melibatkan ”partisipasi mistikal” dari peristiwa dan ide, suatu modus pemikiran kosmologis yang menghubungkan segala entitas, yang oleh pemikiran rasional akan dipisahkan.
Baca Juga: Kilas Balik Jejak Langkah Satupena Jawa Timur Beserta Koordinatornya Akaha Taufan Aminudin
Dalam elaborasinya tentang unconscious mind yang terkandung dalam berbagai archetypes, Jung tiba pada aneka bentuk simbol dan mitos yang memadukan kisah dan spiritualitas.