PECAH, Pakistan Serang Balik Iran, Dalih Serang Kelompok Teroris
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Jumat, 19 Januari 2024 06:45 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pakistan melancarkan serangan terhadap militan separatis di Iran pada Kamis, 18 Januari 2024.
Serangan itu disebut sebagai balasan terhadap Iran, setelah Teheran menyerang sebuah pangkalan di wilayah Pakistan, beberapa waktu lalu.
Di dalam serangan oleh militer Pakistan tersebut, sejumlah rudal menghantam sebuah desa di Provinsi Sistan-Baluchestan yang berbatasan dengan Pakistan.
Baca Juga: Di Tengah Krisis Utang dan Kekurangan Uang, Pakistan Berjuang untuk Menghindari Gagal Bayar
Laporan sementara, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 9 orang, termasuk 4 anak-anak.
Dilansir dari Reuters pada Jumat, 19 Januari 2024, serangan balasan kemarin merupakan serangan lintas negara paling besar dalam beberapa tahun terakhir dan telah meningkatkan kekhawatiran atas ketidakstabilan yang lebih luas di Timur Tengah (Timteng) sejak perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023 silam.
Namun, kedua belah pihak tampaknya memberi sinyal keinginan untuk menjaga situasi tetap terkendali.
Baca Juga: Krisis Iklim Berhubungan Dengan Peningkatan KDRT di India, Pakistan dan Nepal
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya berkomitmen menjaga hubungan baik dengan Pakistan.
Namun, Iran meminta agar negara tetangganya tersebut menindak tegas pembangunan pangkalan teroris di wilayahnya.
Rupanya Pakistan mengharapkan hal yang serupa dengan Iran. “Satu-satunya tujuan dari tindakan hari ini adalah untuk mencapai keamanan dan kepentingan nasional Pakistan sendiri, yang merupakan hal terpenting dan tidak dapat dikompromikan,” kata Kemenlu Pakistan.
Baca Juga: Pakistan Dakwa Mantan Perdana Menteri Imran Khan Karena Bocorkan Rahasia Negara
Kemenlu Pakistan menegaskan bahwa serangannya menyasar ke sejumlah basis teroris di wilayah Iran.
“Sejumlah teroris tewas dalam operasi berbasis intelijen tersebut,” kata kementerian tersebut.
Kendati demikian, Teheran tetap mengutuk keras serangan militer Pakistan ke wilayahnya lantaran telah menewaskan warga sipil.
Teheran pun memaksa diplomat Pakistan untuk memberikan penjelasan berkaitan dengan aksi tersebut.
“Informasi yang diterima menunjukkan bahwa 4 anak, 3 perempuan, dan 2 laki-laki, yang merupakan warga negara asing, tewas dalam ledakan yang terjadi di sebuah desa,” kata Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi kepada TV pemerintah.
Di Islamabad, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan Perdana Menteri sementara Pakistan Anwaar-ul-haq Kakar akan mempersingkat kunjungannya ke Forum Ekonomi Dunia di Davos dan kembali ke negaranya.
“Serangan presisi dilakukan dengan menggunakan drone pembunuh, roket, amunisi yang berkeliaran, dan senjata jarak dekat,” kata pernyataan militer Pakistan.
Dikatakan bahwa sasarannya adalah pangkalan yang digunakan oleh Front Pembebasan Baloch (BLF) dan Tentara Pembebasan Baloch yang terkait.
Sebelumnya, pada Selasa, 16 Januari 2024 Iran menyerang sasaran di Pakistan yang diduga merupakan basis Jaish al Adl (JAA).
Semua kelompok sasaran adalah etnis Baloch, namun tidak jelas apakah JAA memiliki hubungan dengan dua kelompok lainnya.
Pakistan yang memiliki senjata nuklir mengatakan warga sipil terkena serangan dan dua anak tewas.
Islamabad menarik duta besarnya dari Iran pada 17 Januari 2024 sebagai protes terhadap serangan yang disebut pelanggaran terang-terangan itu.***