DECEMBER 9, 2022
Kolom

Syahganda Nainggolan: Terima Kasih Ibu Mega, Salam Metal! Salam Perubahan

image
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato di hari ulang tahun ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu 10 Januari 2024. (ANTARA/HO-Humas PDI Perjuangan)

Begitu pula ketika Jokowi dan atau pendukungnya menggalang isu perubahan UUD 1945 berkait masa periode presiden lebih dari dua kali, Megawati menolak.

Karena Jokowi kehilangan kesempatan untuk mempertahankan kekuasaan lebih lama, ia berusaha untuk mencari figur presiden kedepan yang dia inginkan.

Spekulasi yang berkembang waktu itu adalah Ganjar atau Prabowo. Namun, Ganjar yang semula akan didukung Jokowi dan KIB akhirnya menolak, karena Ganjar hanya mau didukung oleh Megawati.

Baca Juga: Deklarasi Ganjar - Mahfud dan Hubungan Antara Megawati dan Jokowi

Itu ditunjukkan Ganjar dalam menolak tim bola Israel datang tanding di Jawa Tengah atas instruktursi Megawati. Disini Jokowi mulai terlihat frustasi.

Kebimbangan Jokowi ketika gamang tentang pilihannya memberi ruang kepada Prabowo untuk mengikat Jokowi agar memihak pada pencalonannya.

Prabowo berhasil membangun poros dengan Muhaimin, Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto. Zulkifli yang menjadi menteri punya kesempatan luas meningkatkan lobi kepada Jokowi agar mendukung Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Subianto Minta Waktu Temui Megawati

Pada rakernas PDIP September 2023, dalam kebimbangan itu, Jokowi masih bermain peran dengan secara atraktif menunjukkan dukungan pada Ganjar sebagai calon presidennya.

Dia berbisik pada Ganjar agar bersiap untuk menjadi presiden berikutnya. Tentu saja Megawati dan seluruh rakyat PDIP senang dan berpikir bahwa Jokowi kembali kepangkuan PDIP dan Megawati.

Sayangnya, itu hanya berlangsung beberapa bulan. Jokowi ternyata "melakukan" kerja paralel untuk mendukung Prabowo dan anaknya, Gibran.

Baca Juga: Minta Gibran Mundur dengan Santun, FX Hadi Rudyatmo: Jangan Sampai Bu Megawati Dituding Main 2 Kaki

Pada akhirnya dalam "injury time", Jokowi dan atau pamannya Gibran bermanuver untuk merubah undang-undang vital tentang syarat pencapresan seseorang.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait