BOCORAN INVESTIGASI: AS Melalui NED yang Didirikan Pentolan CIA Kembali Rancang Revolusi di Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 10 September 2023 08:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Situs berita sayap kiri Amerika yang didirikan Mnar Adley, MintPress News, baru baru ini mengungkapkan bahwa NED (National Endowment for Democracy) --sebuah lembaga yang didirikan para pentolan CIA yang terkenal kejam-- kini diketahui sedang merancang "revolusi warna" (color revolution) di Indonesia.
BIN telah mencium upaya jahat AS untuk mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia, tetapi tampaknya NED yang diisi pentolan CIA tidak ambil pusing.
NED berkepentingan mendongkel Presiden Jokowi, sebagaimana dulu CIA dibantu MI6 berhasil mendongkel Presiden Soekarno yang tidak disukai AS dan memasang Jenderal Soeharto hingga menjadi diktator selama 32 tahun.
Baca Juga: Timnas Indonesia Menang Lawan Turkmenistan, Erick Thohir Disanjung Suporter
Lebih dari satu juta orang terbunuh melalui pembantaian bermotif politik, eksekusi, pemenjaraan sewenang-wenang, dan penindasan yang kejam.
Bahkan CIA menggambarkan pembersihan yang dilakukannya Soeharto terhadap kaum kiri sebagai “salah satu pembunuhan massal terburuk di abad ke-20.”
Lebih lanjut Mintpress melaporkan, Presiden Jokowi kini bersiap-siap untuk meninggalkan masa jabatannya yang diamanatkan oleh konstitusi, sementara peringkat persetujuan pribadinya di mata publik berada pada level tertinggi sepanjang sejarah.
Kepergiannya diprediksi akan menciptakan lembaran politik yang bersih, yang ingin diisi oleh NED. Untungnya, terulangnya pembantaian yang dilakukan oleh badan intelijen yang membawa Soeharto berkuasa beberapa dekade lalu, tampaknya tidak mungkin terjadi.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Gilas China Taipei 9-0, Pengamat: Terbesar Sejak 22 Tahun Lalu
Namun bocoran dokumen yang diperoleh MintPress News menunjukkan dengan jelas, bahwa AS sedang bersiap melakukan kudeta lagi di Jakarta dengan dalih “promosi demokrasi.”
NED berdiri pada tahun 1983. Organisasi ini secara eksplisit didirikan oleh para senior CIA dan aparat kebijakan luar negeri AS.
NED ini berfungsi sebagai mekanisme publik atas dukungan rahasia tradisional CIA terhadap kelompok oposisi, gerakan aktivis dan media di luar negeri, yang terlibat dalam propaganda dan aktivisme politik untuk mengganggu, mendestabilisasi, dan menggusur rezim yang tidak disukai.
Campur tangan jahat NED selama bertahun-tahun terlalu panjang untuk dicantumkan di sini, termasuk mensponsori pemberontakan yang gagal di Kuba, menyalurkan dana kepada pengunjuk rasa separatis di Hong Kong, dan mencoba menggulingkan pemerintah Belarusia.
Baca Juga: Daftar Karakter Pemakan Buah Iblis di Manga One Piece Tapi Penggunanya Lemah dan Mudah Dikalahkan
Menurut Mintpress News, NED disebut sebut telah mengucurkan dana sebesar 2 juta dollar AS setiap tahun untuk menggoyang pemerintah Jokowi di Jakarta.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Perludem (Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi) serta sejumlah serikat buruh disebut-sebut telah menjadi mitra AS dalam melancarkan revolusi jahat tersebut.
Revolusi warna adalah operasi intelijen AS yang dilangsungkan di seluruh dunia untuk menggulingkan rezim yang tidak mereka sukai. Jadi semacam perang dingin untuk mengubah atau merobohkan rezim, untuk diganti rezim yang mereka sukai.
Presiden Jokowi yang mazhab politik dan kepemimpinannya mirip dengan Soekarno tentu saja sangat tidak disukai Amerika.
Baca Juga: Herman Khaeron Demokrat: Akan Ada Pertemuan Megawati dan SBY
Menurut Mintpress News, di Indonesia NED mencoba menggunakan serikat serikat buruh untuk menggoyang Presiden Jokowi dengan isyu menentang omnibus law.
Selain itu, NED juga membiayai lembaga Perludem untuk mengintervensi Pemilu 2024.
Perludem berdiri pada Januari 2005 dengan status badan hukum Perkumpulan. Ide pendirian Perludem tercetus disela-sela rapat evaluasi Panwas seluruh Indonesia paska Pileg dan Pilpres 2004, yang pada akhirnya direspon secara positif oleh seluruh peserta yang hadir.
Menindaklanjuti respon tersebut, beberapa tim diamanatkan untuk menyusun konsep, desain dan dokumen administrasi kelembagaannya. Beberapa tokoh yang terlibat dalam proses pendirian Perludem antara lain; Bambang Widjojanto, Iskandar Sonhadji, Poltak, Budi Widjarjo, Andi Nurpati, dan lain-lain. ***