DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Laporan CSIS Tunjukkan, China Mengambil Langkah Menuju Dominasi Ruang Angkasa

image
Ilustrasi roket peluncur satelit mata-mata China.

ORBITINDONESIA.COM - Penilaian ancaman ruang angkasa tahunan yang dirilis oleh CSIS (Pusat Studi Strategis dan Internasional) menunjuk China sebagai pesaing terbesar Amerika Serikat dalam pengembangan kemampuan ruang angkasa.

Dinamika ini, menurut laporan CSIS itu, muncul meskipun China relatif diam di arena pertandingan antariksa selama setahun terakhir.

Laporan sumber terbuka oleh Proyek Keamanan Dirgantara pusat menganalisis aktivitas luar angkasa dari berbagai musuh dan sekutu, termasuk China, Rusia, Iran, dan Korea Utara.

Baca Juga: Bournemouth vs Chelsea: Kemenangan Pertama The Blues di Liga Inggris Usai 7 Pertandingan Berlalu

Dari negara-negara yang ditinjau, pemerintah China ditemukan paling mendesak agar satelitnya berfungsi lebih cepat dalam koordinasi dengan senjata presisinya, kata laporan itu.

“Beijing sedang mengembangkan … kemampuan untuk mendeteksi target dengan cepat dan menyampaikan koordinat target tersebut ke sistem senjata presisi untuk menutup rantai pembunuhnya sendiri,” tulis laporan itu.

Para penulis mengantisipasi diskusi publik yang lebih besar, terutama oleh para pemimpin ruang keamanan nasional AS, tentang kebijakan, investasi kemampuan, dan konsep operasional yang diperlukan, untuk menolak penggunaan ruang angkasa lain terhadap pasukan dan kepentingan AS.

Baca Juga: WHO Umumkan Wabah Covid 19 Berakhir, Bagaimana dengan Indonesia, Ini Data Terbarunya

Pada 2022, sebuah laporan oleh Unit Inovasi Pertahanan, Laboratorium Riset Angkatan Udara, dan Angkatan Luar Angkasa AS berpendapat, AS membutuhkan “Bintang Utara” untuk memandu strategi luar angkasa besar di seluruh sektor sipil, militer, dan komersial.

Tanpa arah terpadu itu, laporan tersebut memperingatkan, AS akan berisiko kehilangan keunggulan teknologi strategisnya atas China pada 2032.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait