Kisah Lulusan Kampus Pariwisata NHI Bandung yang Jadi Pengusaha Kuliner Bakso di London
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 09 Agustus 2022 07:47 WIB
Baca Juga: Anthony Budiawan: Ekonomi Sri Lanka Ambruk Karena Dukungan Global Lepas Tangan
Usaha bakso dia pilih karena unik dan jarang pesaingnya. Bagi kalangan orang Indonesia di perantauan Inggris, bakso adalah favorit mereka sebagai pengobat rindu Tanah Air.
Menurut lulusan faskultas tata boga, kampus pariwisata NHI Bandung ini, ia mengenalkan usahanya dimulai dengan berpromosi lewat tetangga dekat.
Lambat laun, baksonya dikenal dan banyak orang kembali membeli, karena arasanya memang paten di mulut.
Sekarang, usaha kuliner baksonya itu sudah “merakyat” di Kota London. Bahkan, keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London sudah pasti memesan baksonya manakala ada acara resmi, khususnya perayaan hari besar nasional.
Baca Juga: Liga 1: Eduardo Almeida Diminta Mundur, Aremania Ungkap Kekecewaan
Pemesanan terbesar yang pernah datang dari KBRI di London adalah 600 porsi bakso. Ia membutuhkan 50 kilogram daging sapi untuk membuat 600 porsi bakso pesanan KBRI itu. Ia dan istrinya pun dengan suka cita mengerjakan secara bergotong royong pesanan bakso terbesar itu.
Selain bakso sebagai menu utamanya, restoran milik Zukni ini juga menyediakan rendang, cendol, dan kue putu. Untuk memperbesar volume penjualan produk usahanya, di samping makanan yang disantap di restorannya, Zukni juga menjual makanan dalam bentuk kemasan untuk disantap di rumah.
Aneka makanan kemasan yang ia jual berupa bakso 750 gram seharga 10 pound sterling, rendang 500 gram 10 pound sterling, cendolo 350 gram 4 pound sterling, dan kue putu isi 6 buah 6 pound sterling.
“Khusus bakso dan rending sudah dijual sampai Prancis dan Belanda,” ungkapnya.