DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Rachmad Bahari: Domestikasi Cap Go Meh

image
Lontong Cap Go Meh di Indonesia.

ORBITINDONESIA - Cap Go Meh yang berlangsung pada hari ke-15 bulan pertama tahun Kongzili merupakan puncak dan penutup dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek. Di Cina perayaan tahun baru Imlek merupakan pesta datangnya musim semi.

Di Indonesia, perayaan tahun baru Imlek dikaitkan dengan puncak musim penghujan saat musim tanam yang melambangkan datangnya rezeki. Di Jawa perayaan Cap Go Meh ditandai dengan makan lontong dengan lauk opor ayam, sambal goreng ati dan bubuk kedelai sangan (sangrai).

Lontong Cap Go Meh adalah wujud akukturasi budaya. Peringatan Cap Go Meh adalah tradisi Cina dan lontong dengan kondimen dan segala pernak-perniknya adalah masakan lokal Nusantara.

Baca Juga: Inilah Prediksi Pertandingan Tottenham vs Manchester City, Laga Pamungkas di Pekan ke 22 Liga Primer Inggris

Lontong cap go meh adalah kreasi kaum Peranakan yang telah berusia ratusan tahun dan menyatu dalam rangkaian perayaan tahun baru imlek.

Di Medan orang Tionghoa tidak memasukkan lontong sayur medan yang lezat itu ke dalam tradisi perayaan tahun baru Imlek - walaupun tauco bumbu asal Cina menjadi kunci kelezarannya. Tanpa tauco rasanya kurang komplet dan hambar.

Di Tiongkok, perayaan Cap Go Meh ditandai dengan minum tangyuan atau wedang ronde. Wedang ronde telah mengalami domestikasi di Jawa.

Di di Tiongkok tangyuan hanya berisi bola-bola tepung ketan dengan berbagai isian yang berasa asin dan manis, maka kaum Peranakan di Jawa menambahkannys dengan kolang-kaling dan kacang sangan.

Baca Juga: Pacar Nikita Mirzani Disunat Malah Kena Nyiyiran Warganet, Disebut Pakai Rp100 Juta dari Bunda Corla

Di Sala, kaum peranakan melakukan modifikasi tangyuan dengan berbagai varian, sehingga ada turunan wedang ronde, yakni wedang dongo, wedang kacang, bahkan wedang kekengkeng. Wedang ronde paling enak menurut saya ada di Salatiga.

Halaman:

Berita Terkait