Yenny Wahid: NU Harus Relevan dengan Zaman dan Melayani Masyarakat
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 16 Januari 2023 07:33 WIB
ORBITINDONESIA - Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Yenny Wahid menyatakan bahwa NU harus relevan dengan perkembangan zaman dan menjadi organisasi keagamaan yang melayani masyarakat.
"NU juga harus memberikan kontribusi positif, baik bagi perkembangan bangsa maupun dunia, sehingga dengan momentum satu abad NU ini mengusung tema teknologi yang diselenggarakan di Malang, Jawa Timur," kata Yenny Wahid usai menghadiri acara jamuan makan malam peserta Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU di Pura Mangkunegaran Solo, Minggu 15 Januari 2023 malam.
Hal tersebut, kata Yenny, termasuk memberi pelatihan di bidang digital, pendampingan start-up baru dan para hacker juga difasilitasi dengan hal positif, karena menatap masa depan teknologi menjadi bagian utama dari dunia digital.
Baca Juga: Survei Polmatrix Indonesia: Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid Pasangan Paling Tinggi Elektabilitasnya
Oleh karena itu, NU masa depan adalah organisasi modern berbasis keagamaan.
Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU menjadi simbol dari kebangkitan Bangsa Indonesia. Karena, sebuah bangsa yang besar merupakan bangsa yang dapat mengekspresikan melalui olahraga.
Menurut Yenny, Porseni NU menjadi simbol masyarakat Muslim di Indonesia sudah beranjak keluar dari persoalan sandang, pangan, papan. Artinya, sekarang sudah memikirkan tentang aktualisasi diri.
Olahraga tersebut menjadi simbol dari kebangkitan sebuah negara. Kalau sebuah bangsa bisa mengekspresikan dirinya atau masyarakatnya melalui olahraga, artinya sebetulnya persoalan-persoalan kesejahteraan yang paling dasar sudah selesai.
Baca Juga: Yenny Wahid Melalui Wahid Foundation Sebarkan Konsep Sekolah Damai di Surakarta
Masyarakat misalnya, tidak ada yang kelaparan, hal ini sudah terbukti. Indonesia secara ekonomi memang per kapita sudah meningkat jauh. Pendapatan negara meningkat jauh dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini.
Dahulu pendapatan Indonesia sekitar 100 miliar dolar AS dan sekarang 1,3 triliun dolar AS. Jadi, secara pendapatan Indonesia sudah masuk kategori negara dengan ekonomi besar atau nomor 16 dunia. Biasanya, masyarakatnya ingin punya sarana untuk aktualisasi diri dan olahraga menjadi satu ajang sarana itu.
"Kami makin bisa memfasilitasi mengekspresikan ini, makin banyak mekanisme yang positif yang bisa dipakai. Kami berharap dari anak-anak santri ini ada bibit-bibit atlet andal," kata Yenny.
Menurut Yenny, ke depan bukan hanya atlet yang secara fisik kuat, otot-otot bagus, juga mempunyai keterampilan yang memadahi. Tapi, kalau mereka dasarnya santri, dia mempunyai karakter yang baik dan punya jiwa akhlakul karimah.
Baca Juga: Andre Vincent Wenas tentang Nasdem vs PSI: Anies Baswedan vs Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid
"Kami berharap dapat menemukan bibit-bibit baru atau menjadi awal kebangkitan olahraga di NU setelah ada liga santri," kata Yenny.
Yenny mengakui sebagai Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia menyampaikan atlet-atletnya kelas dunia menang dalam kejuaraan dunia memecahkan rekor dunia dan banyak anak dari NU. Jadi, sebetulnya sudah ada bibit-bibit itu. Tapi, di pesantren belum dilombakan, karena belum dikenal olahraga itu. Nanti ada partisipasi panjat tebing, salah satunya dalam acara pembukaan.
Ke depan olahraga yang lebih merakyat dan mudah diakses, misalnya sepak bola, bola voli dan lain sebagainya bisa terus menjaring atlet-atlet baru, terutama dari kalangan pondok pesantren. ***