ORBITINDONESIA - Kuasa hukum Septia Yetri Opani, Bayu Wicaksono mengungkapkan alasan kliennya ingin bercerai dari Putra Siregar, suaminya.

Bayu mengatakan bahwa kliennya merasa perkawinannya dengan Putra Siregar sudah sulit dipertahankan.

Meski jalan mediasi antara kliennya dengan Putra Siregar telah dilakukan.

Baca Juga: Partai Ummat Lolos Verifikasi Ulang, Inilah Partai Politik Peserta Pemilu 2024

"Beliau bilang ini sudah tidak bisa lagi dipertahankan. Kita bilang agar mediasi dulu, bagaimana caranya meneruskan (rumah tangga)," ujar Bayu Wicaksono saat ditemui beberapa waktu lalu.

Bayu menyebut bahwa keputusan kliennya untuk bercerai sudah bulat.

"Tapi mbak Septi ada permasalahan lagi, sampai saat ini sehingga dia bilang tekadnya sudah bulat," tuturnya.

Baca Juga: TERUNGKAP, Ternyata Gara Gara Ini Putra Siregar Digugat Cerai Sang Istri

Senada, Pratama Indra Saputra, kuasa hukum Septia Yetri lainnya, mengatakan selama ini kliennya memang memendam masalah.

"Memang sejak pertemuan kami yang pertama kali, Mbak Septi banyak pertimbangan. Kami selalu kasih advice. Tapi kami selalu mengembalikan hal itu kepada klien, kami hanya menjalankan apa yang klien harapkan," jelas Pratama.

Bayu kembali mengatakan bahwa Septia enggan detail persoalan rumah tangganya jadi konsumsi publik.

Baca Juga: Tito Karnavian: PPKM Bisa Kembali Diaktifkan Bila COVID 19 Melonjak

Menurutnya, meski ingin bercerai namun kliennya tidak ingin membongkar aib suaminya.

"Intinya ada berbagai macam peristiwa. Nanti teman-teman bisa cari tahu, kami menjaga kerahasiaan klien. Mbak Septi bilang bahwa ini bukan saatnya untuk membuka aib. Karena mbak Septi bilang 'tolong jangan dibuka ke mana-mana'," tutur Bayu.

Sebelumnya diberitakan bahwa Septia Yetri Opani melayangkan gugatan cerai resmi terhadap Putra Siregar di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Timur, Kamis, 29 Desember 2022.

Baca Juga: Alice in Borderland Jadi Serial Film Terlaris Asal Jepang di Netflix, Simak Beberapa Fakta Uniknya

Sidah perdana gugatan cerai tersebut rencananya akan digelar tanggal 5 Januari 2023 dengan agenda mediasi.***