DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mengenal Sosok K.H Mas Mansyur Termasuk Empat Serangkai yang Terlupakan Menjelang Hari Pahlawan 10 November

image
KH Mas Mansyur tengah dari bawah, foto

 

ORBITIINDONESIA- Di Hari Pahlawan 10 November Anda harus mengenali lagi profil pahlawan Indonesia yang terlupakan, salah satunya adalah KH Mas Mansyur.

Nama KH Mas Mansyur adalah salah satu tokoh pergerakan yang dilupakan publik karena kebanyakan masyarakat hanya mengingat Bung Hatta dan Bung Karno saja yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia.

KH Mas Mansyur sendiri adalah salah satu anggota organisasi Muhammadiyah dan aktif bergerak di banyak organisasi lain untuk menentang penjajahan Belanda.

Baca Juga: PIS Ajak Masyarakat Dukung Usulan Gelar Pahlawan Nasional Bagi Buya Ahmad Syafii Maarif

KH Mas Mansyur lahir di Kota Surabaya pada tanggal 25 Juni 1896.

Ayahnya bernama Kyai Haji Mas Ahmad Marzuki dan ibunya merupakan seorang keturunan Bugis dan juga Minang.

Ayah Mas Mansyur adalah salah satu tokoh agama terkemuka di Jawa Timur dan dikenal sebagai khatib di Masjid Sunan Ampel.

Pengetahuan ayahnya tentang agama memungkinkan Mas Mansyur untuk belajar agama dari ayahnya sendiri. Selain itu Mas Mansyur juga belajar agama di Pesantren Sidoresmo dengan kiai Muhammad Thaha sebagai gurunya.

 Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak Presiden Soekarno Tentang Patriotisme untuk Merayakan Hari Pahlawan 10 November

Di tahun 1906, Mas Mansyur yang masih berusia 10 tahun dikirim ke Pesantren Demangan, Bangkalan Madura.

Di sana ia belajar mengkaji Al-Qur'an dan mendalami kitab Alfiyah ibnu Malik bersama Kiai Khalil. 

Selesai dengan pendidikan Pesantrennya pada tahun 1908 Mas Mansyur disarankan orang tuanya untuk menunaikan ibadah haji.

Di Mekkah Mas Mansyur belajar mendalami agama bersama KH Mahfudz yang berasal dari Pesantren Termas, Pacitan, Jawa Timur.

Baca Juga: Sejarah Singkat dan Pemaknaan dari Hari Pahlawan 10 November Bagi Anak Milenial

Di Mesir, ia belajar di Perguruan Tinggi Al-Azhar bersama Syaikh Ahmad Maskawih. 

Namun karena alasan politik yang ditetapkan oleh Arab Saudi masa itu membuat Mas Mansyur harus berpindah ke Negara Mesir.

Sepulangnya dari Mesir, KH Mas Mansyur berlanjut menjadi seorang ustadz di Pesantren Mufidah.

Karena merasa dihalangi oleh Belanda dalam menyebarkan ajaran agama Islam akhirnya Mas Mansyur bergabung dengan Muhammadiyah.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Keren Hari Pahlawan 10 November 2022 yang Bisa Anda Download dengan Gratis

Lalu terpilih menjadi Ketua Umum Muhammadiyah di Jawa Timur.

Awalnya sempat menolak, akhirnya Mas Mansyur menjadi Ketua Umum Muhammadiyah di tahun 1937.

KH Mas Mansyur adalah salah satu pemimpin gerakan kelompok Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA).

Namun di tahun 1944 Mas Mansyur harus mengundurkan diri karena kondisi kesehatannya yang memburuk.

 Baca Juga: Inilah 5 Rekomendasi Lagu untuk Merayakan dan Mengenang Hari Pahlawan 10 November

Mas Mansyur masih dikenal sebagai tokoh pejuang Indonesia yang bergerak dalam banyak organisasi lainnya.

Mulai dari Sarekat Islam, kelompok diskusi bernama Tawirul Afkar, madrasah Nahdatul Wathan dan media beritanya bernama Le Jinem yang dibentuk tahun 1920.

Namun dari semua gerakan organisasinya KH Mas Mansyur lebih dikenal sebagai tokoh empat serangkai.

Baca Juga: Selamat Datang TV Digital, Pemerintah secara Resmi Mematikan TV Analog di 230 Kabupaten dan Kota

Empat serangkai adalah julukan yang diberikan pada mereka tokoh pejuang yang memiliki pengaruh kuat melawan penjajah.

Julukan ini diberikan pada Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH Mas Mansyur.***

 

 

Berita Terkait