Para Legislator Terus Pertanyakan Legalitas Serangan AS Terhadap Kapal yang Diduga Mengangkut Narkoba

ORBITINDONESIA.COM - Para legislator terus mempertanyakan legalitas serangan AS terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di wilayah Karibia, yang telah menewaskan lebih dari 80 orang. Legalitas serangan tersebut dipertanyakan karena AS tidak secara resmi berperang dengan Venezuela.

CNN melaporkan pekan lalu, mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah ini, bahwa AS melakukan serangan lanjutan terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba setelah serangan awal tidak menewaskan semua orang di dalamnya.

Para legislator dari kedua kubu --Republik dan Demokrat-- menyuarakan kekhawatiran serius atas serangan tersebut, beberapa di antaranya menyatakan bahwa serangan tersebut bisa menjadi "kejahatan perang".

Memerintahkan serangan kedua untuk membunuh korban selamat di kapal yang diduga mengangkut narkoba akan menjadi "kejahatan perang dingin," ujar Senator Angus King dari Maine kepada CNN pada hari Senin, 1 Desember 2025, sementara sekelompok legislator bipartisan terus mempertanyakan bagaimana Departemen Pertahanan menjalankan operasinya di Karibia dan Samudra Pasifik.

"Hukumnya jelas," ujar King, seorang independen, kepada Kate Bolduan dari CNN. "Jika faktanya, seperti yang telah dituduhkan, bahwa ada serangan kedua yang secara khusus bertujuan untuk membunuh para penyintas di air — itu adalah kejahatan perang dingin. Itu juga pembunuhan."

King, yang merupakan anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, menambahkan: "Jadi pertanyaan sebenarnya adalah, siapa yang memberi perintah apa? Kapan perintah itu diberikan? Dan itulah yang akan kita bahas sampai tuntas di Kongres."

Sumber yang mengetahui masalah ini sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa militer melakukan serangan lanjutan terhadap sebuah kapal yang diduga mengangkut narkoba yang beroperasi di Karibia pada 2 September setelah serangan awal tidak menewaskan semua orang di dalamnya. Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah membela bagaimana departemennya telah bertindak.

King mengatakan dia mengantisipasi "wawancara dengan orang-orang di seluruh rantai komando."

Menteri Pertahanan Pete Hegseth berbicara dengan para anggota parlemen yang menyatakan kekhawatiran selama akhir pekan atas serangan lanjutan yang menewaskan para penyintas di sebuah kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia, kata Gedung Putih hari ini.

"Serangan itu dilakukan di perairan internasional dan sesuai dengan hukum konflik bersenjata," ujar sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepada para wartawan.

Leavitt tidak merinci anggota Kongres mana yang diajak bicara oleh sekretaris tersebut.

Anggota parlemen dari kedua kubu mempertanyakan legalitas serangan lanjutan pemerintah pada 2 September.***