Moskow Tidak Dapat Bagikan Informasi Mengenai Masa Tinggal Mantan Presiden Suriah Assad di Rusia
ORBITINDONESIA.COM - Moskow tidak dapat memberikan informasi apa pun mengenai masa tinggal mantan Presiden Suriah Bashar Assad di Rusia, kata Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada hari Senin, 1 Desember 2025.
"Tidak, kami tidak dapat membagikan informasi apa pun mengenai masalah ini," kata Peskov dalam jumpa pers menanggapi pertanyaan tentang apakah Kremlin dapat memberikan informasi mengenai masa tinggal Assad di Rusia selama setahun terakhir, serta apakah mantan pemimpin Suriah tersebut mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama periode tersebut.
Pada akhir November 2024, anggota kelompok oposisi bersenjata melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi pemerintah Suriah.
Mereka memasuki Damaskus pada 8 Desember, yang mendorong mundurnya unit-unit tentara Suriah dari kota tersebut. Bashar Assad mengundurkan diri sebagai presiden dan meninggalkan negara itu bersama keluarganya.
Ahmed al-Sharaa menjadi pemimpin de facto Suriah. Pada 29 Januari, ia mengumumkan akan menjadi penjabat presiden Suriah selama masa transisi, yang diperkirakan berlangsung selama empat hingga lima tahun.
Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya kemudian memberi tahu TASS bahwa Assad dan keluarganya berada di Moskow setelah mereka mendapatkan suaka di Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada wartawan dari negara-negara Arab pada bulan September bahwa Assad dan keluarganya tinggal di Rusia semata-mata karena alasan kemanusiaan, karena mantan presiden Suriah tersebut menghadapi ancaman pemusnahan fisik di negara asalnya.***