Tak Hanya Aqua, Le Minerale dan Produk Lain Juga Sedot Air Tanah Dalam
ORBITINDONESIA.COM -- Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan dengan Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian dan 10 produsen air minum dalam kemasan (AMDK) guna mengonfirmasi sumber air mereka. Dalam rapat tersebut, terungkap bahwa bukan hanya Aqua yang memanfaatkan air tanah dalam yang diambil dengan cara dibor, tetapi Le Minerale dan beberapa produk lainnya.
Direktur External Affairs dan Regulatory Tirta Fresindo Jaya, selaku produsen AMDK Le Minerale, Johan Muliawan mengaku menggunakan air tanah dalam. Dia mengatakan, Le Minerale memiliki sembilan perusahaan di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
"Sumber air kami dari air tanah yang dalam pak, jadi di bawah 80 meter sampai 120 meter," kata Johan.
Johan melanjutkan bahwa cekungan sumber air tanah yang diambil berasal dari dataran tinggi paling tidak 800 meter. Artinya, pengeboran sumber air sebagai bahan baku produksi juga sudah dilakukan Le Minerale sejak pertama kali beroperasi. Dia mengklaim penentuan sumber sudah berdasarkan studi dari perguruan tinggi.
Pengeboran serupa juga dilakukan PT Sariguna Prima Tirta, selaku produsen AMDK Cleo. Perwakilan PT Sariguna Prima Tirta, Zaga mengungkapkan bahwa Cleo memiliki 32 pabrik di seluruh Indonesia dan beroperasi dengan memanfaatkan air bawah tanah dalam sebagai bahan baku produksi.
"Air yang kami gunakan sama dengan rekan-rekan, yaitu air bawah tanah dalam. Kemudian untuk jumlah produksinya kami ada di 1,8 juta kiloliter per tahun," kata Zaga.
Pengakuan yang sama juga diungkapkan Perwakilan PT Amidis Tirta Mulia sebagai produsen AMDK Amidis, Oky Setiawan. Dia mengatakan kalau Amidis menggunakan air sumur dalam dari bawah tanah di kawasan Bandung, Jawa Barat.
"Sumber air kita sumur dalam, Pak dari bawah tanah. Pemakaian air kami kurang lebih range-nya di 22.000 sampai 25.000 meter kubik per bulan," kata Oky.
Pemanfaatan air tanah dalam juga dilakukan PT Jaya Lestari Sejahtera selaku produsen AMDK Le Yasmin. Perwakilan perusahaan yang terletak di Sentul, Bogor ini, Dwi Suwandi mengatakan bahwa Le Yasmin menyedot air tanah sumur dalam yang mencapai kedalaman 120 meter.
"Kebetulan kami mempunyai empat izin SIPA. Yang rata-rata kedalaman sekitar 100 sampai 120 meter. Kurang lebih kami menggunakan air tanah itu. Sekitar 7.000 meter kubik per bulan," katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay meminta para perusahaan itu menyampaikan dengan jujur terkait sumber bahan baku yang digunakan. DPR ingin mendengar apakah klaim sumber air yang digemborkan para produsen dalam iklan mereka sudah sesuai dengan fakta di lapangan.
"Maka nanti kami ingin dengar itu, kalau air gunung, air gunung aja, bedanya, kan definisi beda-beda sekarang saya lihat, itu satu tolong dijelaskan,” kata Saleh Daulay.***