Menggugat Model Swensen: Pergeseran Paradigma Dana Abadi

ORBITINDONESIA.COM – Anthony Yoseloff, veteran hedge fund, mengungkapkan tantangan baru bagi model investasi abadi yang dulu dianggap tak tergoyahkan.

David Swensen, dengan model investasinya, telah lama menjadi panduan bagi banyak lembaga dana abadi. Namun, perubahan ekonomi global memaksa para pemangku kepentingan untuk meninjau kembali pendekatan ini. Banyak yang mulai mempertanyakan relevansi strategi tersebut dalam menghadapi volatilitas dan perubahan pasar yang dinamis.

Dengan pengalamannya di Davidson Kempner Capital Management, Yoseloff melihat bagaimana pandangan tentang hedge fund terus bertransformasi. Dana abadi, yang dulu mengandalkan diversifikasi tradisional, kini harus beradaptasi dengan inovasi dan risiko baru. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa hanya 30% lembaga yang tetap setia pada model Swensen, sementara sisanya mulai mengeksplorasi alternatif.

Yoseloff berpendapat bahwa model Swensen menghadapi 'tantangan besar' karena kurangnya fleksibilitas dalam merespon perubahan cepat pasar keuangan. Ia mengusulkan pendekatan yang lebih adaptif, di mana dana abadi perlu menggabungkan strategi baru seperti investasi berbasis teknologi dan ESG. Ini mencerminkan perubahan mendasar dalam filosofi investasi yang lebih berani dan inovatif.

Perubahan adalah satu-satunya yang konstan, terutama dalam dunia investasi yang sarat dengan ketidakpastian. Pertanyaannya, apakah pengelola dana siap meninggalkan kebiasaan lama dan menerima tantangan baru? Hanya waktu yang dapat menjawab, sementara kita menyaksikan evolusi strategi investasi di depan mata kita.

(Orbit dari berbagai sumber, 13 Oktober 2025)