Pemuda Kreatif di Blitar Jawa Timur Raup Cuan Puluhan Juta Berkat Produksi Lambang Garuda Pancasila
ORBITINDONESIA.COM - Seorang pemuda kreatif asal Lamongan yang kini tinggal dan menetap di Desa Kunir, Kabupaten Blitar, Jawa Timur berhasil meraup cuan puluhan juta rupiah per bulan berkat ketekunannya memproduksi patung lambang Garuda Pancasila berbahan resin.
Kiki Viki Sumampau, nama pemuda itu, Minggu, 5 Oktober 2025, mengaku telah menggeluti usaha atau industri kecil itu sejak masih tinggal di lingkungan pondok pesantren tempat dia menimba ilmu di Jombang, sekitar 2016.
"Awalnya saya hanya mereplikasi usaha teman yang membuat patung untuk wisuda atau cendera mata untuk hajatan. Bahan resin. Saya fikir ini bagus kalau diaplikasikan untuk membuat patung lambang Garuda Pancasila, karena saat itu yang banyak bahan kayu dan semen (cor) yang mudah rusak," tutur Viki.
Ide kreatif itu rupanya disambut pasar cukup bagus. Meski saat itu Viki harus memasarkannya secara keliling, dari mulai ke pengecer, hingga dari rumah ke rumah menggunakan sepeda motor bututnya yang dia bawa di pondok saat itu.
Dari awal membuat secara otodidak sendirian, usaha pembuatan patung lambang Garuda, Viki berkembang dan mulai memiliki anak buah.
Pada 2018 Viki sempat memindahkan usaha kecilnya ke daerah asal di Lamongan. Sekali lagi produk buatan Viki mendapat respons pasar bagus. Anak buahnya bahkan dia ajari hingga mandiri bisa membangun usaha sejenis, lepas dari Viki.
"Saya malah senang jika mereka bisa berkembang. Karena saat permintaan banyak dan saya kewalahan, mereka bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan pasar. Saya bantu reselling (jual)," ujar Viki.
Usaha pembuatan patung Garuda Pancasila pada akhirnya dia pindahkan ke Blitar pascamenikah dengan gadis asal Desa Kunir Kecamatan Wonodadi, Blitar pada 2021.
Sejak itu dia fokus pengembangan pasar, memanfaatkan metode pemasaran daring via pasar digital seperti marketplace, ataupun platform-platform jual-beli online yang berkembang hingga saat ini.
Produk patung Garuda milik Viki dijual dengan harga grosir mulai Rp70 ribu hingga Rp130 ribu, bergantung ukuran, model, bahan baku yang digunakan.
Setiap bulan, pada bulan-bulan biasa, viki mengaku penjualan patung Garuda miliknya berkisar antara 300-350 buah. Sedang pada bulan tertentu, biasanya menjelang HUT kemerdekaan pada bulan Agustus serta usai Pilpres (pemilihan presiden), penjualan patung Garuda bisa meningkat hingga kisaran 500-600 buah sebulan.
Memasuki bulan Oktober yang dikenal dengan Hari Kesaktian Pancasila lalu, disebut Viki produksi dan pemasaran juga sempat meningkat hingga 400-an buah per bulan.
"Usaha ini bukannya tanpa ada tantangan. Kendala kami saat ini untuk memasarkan produk ke kantoran (sekolah) tidak bisa langsung, karena sekarang harus melalui aplikasi SIPLAH (Sistem Informasi Pengadaan Sekolah) sehingga itu berdampak terhadap volume penjualan produk lambang Garuda Pancasila kami," keluhnya.***