Transformasi Budaya: Skena, Subkultur, dan Dunia Underground

ORBITINDONESIA.COM – Budaya terus bergerak, menantang arus utama dengan skena dan subkultur yang mewarnai dinamika sosial kita.

Budaya bukanlah sesuatu yang statis; ia terus beradaptasi dengan zaman dan teknologi. Dalam keragaman budaya, muncul subkultur dan skena sebagai bentuk kreativitas dan resistensi. Istilah 'skena' dikenal sebagai komunitas dengan selera musik, fesyen, atau gaya hidup serupa.

Menurut Ultimagz, meski baru viral beberapa tahun terakhir, skena sudah ada sejak awal 2000-an. Subkultur, seperti yang dijelaskan oleh Fachri Anoegrah, memilih nilai berbeda dari budaya mayoritas, sering sebagai respons terhadap dominasi budaya populer.

Dunia underground, seringkali saudara dari skena dan subkultur, tetap berada di luar sorotan umum. Musik underground dan seni eksperimental berkembang dengan pendekatan DIY, merayakan kreativitas tanpa batas meski minim dukungan institusi.

Pergerakan budaya ini menunjukkan bahwa di tengah dominasi budaya populer, ada ruang bagi identitas berbeda untuk berkembang. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat mendukung keberagaman ini sambil menjaga kebebasan berekspresi? (Orbit dari berbagai sumber, 18 September 2025)