Ketegangan Israel-Turki Meningkat Pasca Serangan Israel di Qatar

ORBITINDONESIA.COM – Serangan udara Israel terhadap pemimpin Hamas di Qatar telah meningkatkan kekhawatiran bahwa Turki mungkin menjadi target berikutnya, menambah ketegangan di kawasan tersebut.

Hubungan antara Israel dan Turki, yang pernah menjadi sekutu kuat, mengalami kemunduran sejak akhir 2000-an. Ketegangan memuncak setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan ribuan orang dan menciptakan konflik berkepanjangan di Gaza. Turki, di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan, telah lama mendukung Hamas, menambah gesekan dengan Israel.

Serangan di Qatar oleh Israel memicu kekhawatiran di Ankara akan potensi perluasan serangan ke wilayah Turki. Turki, dengan kekuatan militer yang lebih besar dibandingkan Qatar dan perlindungan dari keanggotaan NATO, telah meningkatkan pertahanan. Namun, serangan kecil oleh agen Israel di Turki tetap menjadi ancaman nyata.

Banyak yang melihat langkah Israel sebagai bagian dari strategi untuk menciptakan zona penyangga di sekitar dirinya dengan melemahkan negara-negara tetangganya. Sementara itu, dukungan Turki terhadap Hamas dipandang sebagai cara untuk mempertahankan pengaruh regionalnya dan menunjukkan perannya sebagai pembela Palestina.

Dengan ketegangan yang meningkat antara Israel dan Turki, pertanyaan besar yang tersisa adalah apakah diplomasi dapat mengatasi ancaman konflik langsung. Keberanian Israel dalam menyerang Qatar menunjukkan bahwa hubungan yang kuat dengan Washington tidak menjamin perlindungan, menyoroti kompleksitas geopolitik di kawasan ini.

(Orbit dari berbagai sumber, 15 September 2025)