Budaya Produktivitas Ekstrem di Startup Teknologi
ORBITINDONESIA.COM – Di tengah hiruk pikuk dunia teknologi, terdapat praktik budaya kerja yang memicu kontroversi—budaya produktivitas ekstrem di startup.
Startup teknologi sering kali menjadi pusat inovasi, namun di balik layar, mereka menerapkan budaya kerja yang menuntut produktivitas ekstrem. Hal ini memicu pertanyaan tentang keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi karyawan.
Menurut laporan dari McKinsey, 70% pekerja startup mengaku bekerja lebih dari 50 jam per minggu. Tren ini mencerminkan budaya yang menekankan output maksimal, namun sering kali mengorbankan kesejahteraan pribadi.
Sebagian orang berargumen bahwa budaya ini menciptakan inovasi dan pertumbuhan cepat. Namun, kritikus menekankan bahwa keberlanjutan jangka panjang harus memprioritaskan kesejahteraan karyawan.
Pertanyaan yang perlu direnungkan adalah: Apakah produktivitas ekstrem merupakan harga yang sepadan untuk inovasi? Mungkin sudah saatnya mempertimbangkan ulang definisi sukses dalam dunia startup.
(Orbit dari berbagai sumber, 10 September 2025)