DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sejarah dan Filosofis Prosesi Adat Tedak Siten yang Dijalani Putri Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

image
Prosesi adat tedak siten Ameena Hana Nur Atta yang digelar Minggu, 25 September 2022.

ORBITINDONESIA - Putri pertama pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Ameena Hanna Nur Atta menjalani prosesi adat tedak siten pada Minggu, 25 September 2022.

Prosesi adat tedak siten tersebut dijalani Ameena Hanna Nur Atta saat memasuki usia tujuh bulan.

Prosesi adat tedak siten merupakan salah satu adat budaya Jawa yang masih dilestarikan hingga kini, dan diberlakukan kepada bayi yang memasuki usia tujuh bulan.

Baca Juga: Eko Kuntadhi: Papua, Kemewahan dan Air Mata

Dilansir OrbitIndonesia dari laman Peta Budaya Kemendikbud, Senin, 26 September 2022, tedak siten adalah upacara daur hidup yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk memperingati seorang anak (bayi) yang telah berusia sekitar tujuh lapan atau delapan bulan.

Tedak siten berasal dari kata tedak atau tedhak yang artinya turun dan siti yang artinya tanah sehingga upacara ini juga disebut dengan istilah upacara turun tanah.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, upacara ini dimaksudkan sebagai simbol bagi anak-anak untuk bersiap-siap menjalani hidup melalui tuntunan orangtua agar nantinya dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Bertahan Terluka dari Fabio Asher yang Sering Dipakai TikTok dan Instagram

Bagi masyarakat Jawa, tedak siten merupakan tradisi yang adiluhung, karena dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta atas kelahiran anak tercinta melalui upacara khusus, yaitu tradisi tedak siten.

Tradisi ini merupakan adat kebiasaan masyarakat Jawa asli yang sarat dengan nilai-nilai spiritual.

Selain itu juga sebagai bentuk penghormatan kepada bumi tempat si kecil mulai belajar menginjakkan kakinya ke tanah (tedak siten ) dengan diiringi doa-doa dari orangtua dan sesepuh sebagai pengharapan agar kelak si anak bisa sukses dalam menjalani kehidupannya.

Baca Juga: Setelah Senggol Bupati Lampung Timur, Hotman Paris Serempet Wali Kota dan DPRD Bandarlampung, Ada Apa Nih

Terkait sejarahnya, adat tedak siten ini bersifat anonim. Artinya, tidak diketahui siapa penggagas dan kapan persisnya adat ini mulai ada.

Namun, sebagai warisan leluhur masyarakat Jawa meyakini bahwa upacara tedak siten merupakan cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dan memberikan doa-doa terbaik kepada sang bayi.***

Berita Terkait