Israel Setujui Pemukiman Baru di Tepi Barat: Masa Depan Palestina Dipertaruhkan

ORBITINDONESIA.COM – Israel pada Rabu mengumumkan langkah kontroversial dengan menyetujui pemukiman baru di Tepi Barat dan bergerak maju dengan rencana mengambil alih Kota Gaza, mengabaikan kritik internasional dan dukungan yang meningkat untuk pembentukan negara Palestina merdeka.

Keputusan ini memicu pertanyaan tentang masa depan proposal gencatan senjata baru dan menunjukkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mungkin menuruti ideologi ekstremis dalam koalisinya untuk tetap berkuasa. Bezalel Smotrich, menteri keuangan garis keras, menyatakan bahwa ide negara Palestina sedang dihapus dari agenda, menyusul persetujuan proyek pemukiman 3.400 unit di Tepi Barat.

Para ahli mengamati bahwa langkah-langkah ini dapat mengisolasi Israel secara internasional. Militer Israel mengumumkan rencana untuk mengambil alih Kota Gaza sebagai bagian dari serangan untuk mencegah Hamas bangkit kembali. Langkah ini datang setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 orang diculik. Lebih dari 60.000 warga Palestina tewas selama perang ini.

Michael Milshtein, analis Israel, menyatakan bahwa bagi Netanyahu, dampak langkah ini terhadap hubungan dengan dunia Arab tidaklah penting. Meski dikecam tajam oleh negara-negara Arab dan Eropa, Netanyahu tampaknya yakin akan dukungan Amerika. Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa ofensif militer ini hanya akan memperburuk situasi dan menyeret kawasan ke dalam siklus perang abadi.

Dengan pengumuman ini, Israel tampaknya semakin menjauh dari solusi dua negara. Dengan meningkatnya pengakuan internasional terhadap negara Palestina, masa depan perdamaian di wilayah ini semakin tidak pasti. Akankah ini menjadi paku terakhir di peti mati untuk perdamaian? (Orbit dari berbagai sumber, 21 Agustus 2025)