DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Ketika Mesin Mengebor Lebih Dalam, Melampaui Nurani

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dan Indonesia? Ia terjepit di antara keduanya—berlimpah sumber daya, tapi tergantung pada teknologi yang tak ia miliki.

Di Bojonegoro, ladang minyak tua terus menyala. Tapi pemuda-pemudanya kini bekerja di pabrik di Jawa Timur, bukan di sektor energi. 

Universitas-universitas teknik belum mengajarkan digital twin atau pemetaan reservoir berbasis AI.

Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA

Indonesia punya nikel, batu bara, migas, dan tenaga kerja. Tapi tidak punya algoritma, tidak punya paten, dan tidak punya waktu untuk mengejar.

Tanpa kedaulatan teknologi, kedaulatan energi hanyalah fatamorgana.

-000-

Baca Juga: Inilah Skenario Terbaik yang Bisa Diharapkan Indonesia dari Presiden Prabowo Subianto Menurut Analisis Denny JA

Pertanyaan untuk Indonesia: Apa yang bisa Indonesia pelajari dari revolusi teknologi energi ini?

Pertama, bahwa eksplorasi tanpa inovasi hanya akan menjadikan kita pengebor, bukan pemilik masa depan.

Kedua, bahwa pendidikan dan riset bukan sekadar pelengkap, tapi syarat utama agar kita tidak hanya menggali, tapi juga mengerti.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran

Teknologi memang membawa efisiensi. Ia mampu menjangkau kedalaman yang tak terjamah, memetakan bumi dengan presisi, dan mempercepat produksi tanpa jeda. 

Halaman:

Berita Terkait