DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Inilah 18 Klub Peserta Liga Super 2025/2026 dengan Stadion Kandang Mereka

image
Ilustrasi stadion.

ORBITINDONESIA.COM – Liga Super 2025/2026 edisi perdana sebagai pengganti dari Liga 1 akan mulai bergulir pada awal Agustus.

Klub-klub peserta telah bersolek dengan mempersiapkan skuad terbaik, mendatangkan pelatih baru, atau memperpanjang kontrak bintang-bintangnya.

Selain urusan skuad dan pelatih, salah satu hal lain yang menarik dari kompetisi sepak bola di Indonesia adalah stadion-stadion yang menjadi markas mereka. Stadion-stadion itu tersebar dari Sumatera hingga Maluku, dan memiliki kapasitas dari yang mampu menampung 80 ribuan penonton sampai yang hanya mampu 8.000 penonton.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 2024/2025: Dewa United Melawan PSBS Biak Disiarkan Oleh Streaming Vidio Jumat Malam

Publik penggemar sepak bola tanah air pasti berharap tim favoritnya akan  tampil maksimal di kandang masing-masing. Selain itu, yang lebih penting lagi adalah menghadirkan tontonan pertandingan sepak bola yang menghibur dan mengembalikan fitrah sepak bola sebagai hiburan rakyat.

Inilah stadion-stadion yang akan menjadi markas klub Liga Super musim 2025/2026:

1. Persija Jakarta – Jakarta International Stadium (Jakarta, ±82.000)

Baca Juga: Balotelli Antar PSM Makassar Finish di Atas Persija Jakarta Usai Bekuk Persita Tangerang

Jakarta International Stadium (JIS) merupakan stadion megah yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dibuka pada 2022, JIS menjadi stadion terbesar di Indonesia dengan kapasitas sekira 82.000 penonton. Fasilitas canggih seperti atap buka-tutup dan rumput hybrid menjadikannya satu dari sedikit stadion kelas dunia di Asia Tenggara.

Stadion ini merupakan salah satu stadion yang dipakai untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-17 pada 2023. Pada musim 2024/2025, Persija sempat beberapa kali kesulitan menggunakan JIS akibat jadwal pertandingan Macan Kemayoran bentrok dengan kegiatan-kegiatan lain yang juga diselenggarakan di stadion ini. Namun sebelum liga musim 2025/2026 bergulir, Pemerintah Provinsi dan Gubernur Jakarta Pramono Anung telah menjamin akan memudahkan Persija bermarkas di JIS.

2. Persib Bandung – Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung, ±38.000)

Baca Juga: Semen Padang Bertahan di Liga 1 Musim Depan Usai Libas Arema FC, PSS Sleman dan Barito Putera Degradasi

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) adalah salah satu ikon olahraga Kota Bandung yang diresmikan pada  2013. Dengan kapasitas sekitar 38.000 penonton, stadion milik Pemerintah Kota Bandung ini telah menjalani proses perjanjian kerja sama untuk dikelola Persib melalui PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selama 30 tahun ke depan.

Tim Maung Bandung sempat berpindah-pindah markas akibat perbaikan dan izin keamanan. Bahkan saat mereka memenangi final leg kedua Liga 1 musim lalu, Persib meraihnya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Namun kini GBLA menjadi markas permanen Maung Bandung.

3. Persebaya Surabaya – Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, ±46.800)

Baca Juga: Borneo FC Tunjuk Fabio Lefundes Jadi Pelatih

Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) adalah kandang kebanggaan Persebaya Surabaya yang terletak di kawasan Benowo, Surabaya Barat. Dibangun pada rentang 2008 hingga 2010, GBT memiliki kapasitas hampir 47.000 penonton dan menjadi salah satu stadion terbesar di Indonesia.

Stadion ini direnovasi besar-besaran menjelang Piala Dunia U-20 (yang batal digelar di Indonesia), termasuk perbaikan rumput, tribun, dan pencahayaan.

Meski Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia, stadion ini juga tetap dijadikan sebagai salah satu stadion untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada 2023.

Baca Juga: Malut United Cuci Gudang, 22 Pemain Dilepas

4. Arema FC – Stadion Kanjuruhan (Malang, ±21.600)

Stadion Kanjuruhan adalah markas Arema FC yang terletak di Kabupaten Malang. Tragedi kelam sempat terjadi di stadion ini pada Oktober 2022, namun setelah itu stadion ini direnovasi besar-besaran untuk mendukung sisi keselamatan dan kenyamanan para penonton.

Setelah proses renovasi dan audit keselamatan yang ketat, kapasitas stadion kini dikurangi menjadi sekira 21.600 tempat duduk dengan sistem semua menggunakan bangku dan penghilangan tribun berdiri. Meski kapasitas turun, kualitas dan keamanan meningkat drastis.

Baca Juga: Persijap Jepara Datangkan Pemain Asal Brasil Carlos Henrique Franca Freires

Arema FC pun kembali ke rumah lamanya dengan semangat baru untuk musim 2025/2026.

5. Bali United – Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali, ±18.000)

Stadion Kapten I Wayan Dipta adalah markas Bali United sejak klub ini berdiri pada 2015. Terletak di Gianyar, stadion ini memiliki kapasitas sekira 18.000 penonton dan sudah beberapa kali direnovasi untuk memenuhi standar AFC.

Baca Juga: Piala Presiden 2025: Bekuk Persib Bandung, Port FC Pimpin Klasemen Grup B

Bali United menjadikan stadion ini sebagai simbol keberhasilan klub profesional modern. Selain digunakan untuk Liga 1, stadion ini juga pernah menggelar pertandingan Piala AFC. Saat para semeton Dewata memenuhi Stadion I Wayan Dipta, maka suasana stadion menjadi sangat membara dan membakar semangat juang para Serdadu Tridatu.

6. Borneo FC Samarinda – Stadion Segiri (Samarinda, ±13.000)

Stadion Segiri adalah stadion bersejarah yang menjadi markas Borneo FC sejak klub ini berdiri. Terletak di pusat kota Samarinda, Kalimantan Timur, stadion ini berkapasitas sekira 13.000 penonton dan telah berdiri sejak 1972.

Baca Juga: Persebaya Surabaya Melawan PSIM Yogyakarta Jadi Pertandingan Pembuka Super League 2025/2026

Meski kapasitasnya tergolong kecil, Segiri sangat terkenal karena kekuatan dukungan dari Pusamania, suporter fanatik Borneo FC. Dengan Borneo FC menjadi satu-satunya wakil Pulau Kalimantan di Super League 2025/2026, maka magis seluruh Kalimantan akan tersedot ke stadion lawas ini saat Pesut Etam memainkan laga-laga kandangnya.

7. Bhayangkara Presisi Indonesia FC – Stadion Sumpah Pemuda (Bandar Lampung, ±25.000)

Bhayangkara Presisi Indonesia yang berhasil promosi ke strata teratas sepak bola Indonesia pada musim lalu, memilih untuk hijrah ke Bandar Lampung. Sebagai kandangnya, The Guardians memilih Stadion Sumpah Pemuda berkapasitas sekira 25.000 penonton.

Baca Juga: PSIM Yogyakarta Datangkan Pemain Belakang Asal Argentina Franco Ramos

Kepindahan Bhayangkara ke Lampung merupakan bagian dari rebranding dan pendekatan klub ke wilayah yang belum memiliki tim sepak bola di strata elit. Dengan nama baru Bhayangkara Presisi Indonesia FC dan markas di Lampung, klub ini berharap membangun basis suporter baru serta menjadikan stadion ini sebagai rumah jangka panjang.

8. Dewa United FC – Banten International Stadium (Serang, ±30.000)

Sebagaimana Bhayangkara, Dewa United pun menjadi salah satu klub Super League yang memilih untuk berpindah markas pada musim 2025/2026. Setelah pada musim-musim sebelumnya mereka kerap berbagi kandang dengan Persita Tangerang di Indomilk Arena, kali ini Dewa memilih bergeser.

Baca Juga: Piala Presiden 2025: Imbang Lawan Arema FC, Indonesia All Stars di Posisi Kunci Klasemen Grup A

Dewa memilih untuk pindah ke Banten International Stadium (BIS). Stadion yang sempat terabaikan karena tidak ada tim penyewa itu, kini seolah memiliki darah baru dengan kehadiran Anak Dewa. Terlebih, Dewa mengakhiri musim 2024/2025 di posisi kedua dan telah menghadirkan banyak pemain papan atas untuk melengkapi skuadnya.

9. Madura United FC – Stadion Gelora Ratu Pamelingan (Pamekasan, ±13.500)

Stadion Gelora Ratu Pamelingan merupakan kandang Madura United yang berlokasi di Kabupaten Pamekasan. Dengan kapasitas sekitar 13.500 penonton, stadion ini menjadi pusat sepak bola di Pulau Madura sejak klub ini resmi berdiri pada 2016.

Sebelum digunakan oleh Madura United, stadion ini sempat menjadi markas Persepam Pamekasan. Sejak era Liga 1, Madura United memanfaatkannya sebagai kandang utama dengan dukungan luar biasa dari Laskar Sakera. Madura pernah pindah ke Stadion Gelora Bangkalan pada musim 2024/2025, namun kini mereka telah kembali ke markas sendiri.

10. Malut United FC – Stadion Gelora Kie Raha (Ternate, ±15.000)

Stadion Gelora Kie Raha terletak di Ternate dan menjadi markas utama Malut United FC yang promosi ke Liga 1 musim 2025/2026. Kapasitasnya sekira 15.000 penonton dan menjadi stadion kebanggaan masyarakat Maluku Utara.

Malut United pada musim pertamanya berlaga di kompetisi strata tertinggi Indonesia pernah menggunakan Stadion Madya, Jakarta, sebagai kandang. Kini Stadion Kie Raha yang juga pernah menjadi markas Persiter Ternate menjadi rumah Malut United.

Kehadiran Malut United di Super League menjadi momen bersejarah karena menghadirkan kembali wakil Indonesia Timur dari kepulauan ke kasta tertinggi. Meski stadion ini masih dalam tahap pembenahan fasilitas, semangat lokal dan antusiasme warga Ternate dan sekitarnya menjadi kekuatan tersendiri bagi klub ini.

11. Persijap Jepara – Stadion Gelora Bumi Kartini (Jepara, ±8.570)

Terletak di pesisir Utara Jawa Tengah, Kabupaten Jepara, Stadion Gelora Bumi Kartini akan kembali menjadi panggung sepak bola kasta tertinggi di Indonesia mulai musim 2025/2026. Stadion ini merupakan stadion bersejarah yang telah digunakan sejak Persijap masih berlaga di Divisi Utama.

Dengan hanya berkapasitas sekira 8.750 penonton, stadion ini berkapasitas kecil dibandingkan markas klub-klub Super League lainnya. Meski demikian, dapat dipastikan kelompok-kelompok suporter Persijap yakni Jetman dan Banaspati akan selalu membakar semangat skuad Laskar Kalinyamat.

12. Persik Kediri – Stadion Brawijaya (Kediri, ±10.000–20.000)
Stadion Brawijaya adalah markas klasik Persik Kediri yang sudah digunakan sejak era kejayaan Macan Putih pada awal 2000-an, termasuk saat mereka menjuarai Liga Indonesia dan bertarung di Liga Champions Asia. Kapasitasnya bervariasi antara 10.000 hingga 20.000 karena belum sepenuhnya berkonsep all-seater.

Infrastruktur dan pencahayaan stadion ini sempat diperbaiki demi memenuhi standar kompetisi modern. Menyambut Super League 2025/2026, di Stadion Brawijaya juga akan ada  beberapa renovasi ringan demi kenyamanan tim dan penonton.

Meski tidak besar, atmosfer yang dihasilkan oleh Persikmania di stadion ini membuat Brawijaya menjadi salah satu kandang yang sulit ditaklukkan di kompetisi elit sepak bola Indonesia.

13. Persis Solo – Stadion Manahan (Surakarta, ±20.000)

Stadion Manahan adalah salah satu stadion paling modern di Indonesia setelah direnovasi total pada 2020. Terletak di Surakarta, stadion ini memiliki kapasitas sekitar 20.000 penonton dan sudah mengadopsi konsep single-seat penuh.

Selain menjadi kandang Persis Solo, Manahan juga beberapa kali digunakan sebagai arena netral untuk pertandingan tim nasional maupun turnamen pramusim. Bahkan stadion ini juga merupakan tempat berlangsungnya final Piala Dunia U-17 2023, yang dimenangi oleh timnas Jerman melalui adu penalti.

Sempat menjadi kandang Persijatim, Solo FC, dan Pelita Solo, kini stadion yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1998 itu kembali menjadi milik tim asli Surakarta, Persis Solo.

14. Persita Tangerang – Stadion Sport Center Kelapa Dua (Tangerang, ±30.000)

Stadion Sport Center Kelapa Dua, atau dikenal juga dengan nama Indomilk Arena, adalah markas Persita Tangerang yang berada di Kabupaten Tangerang. Kapasitas stadion ini sekira 15.000 dan menjadi salah satu stadion dengan fasilitas modern.

Stadion ini dibangun pada 2014 dan sempat menggunakan nama Stadion Benteng Taruna. Pendekar Cisadane menjadi pengguna Stadion Sport Center Kelapa Dua sejak mereka masih berlaga di Liga 2 pada 2018.

15. PSBS Biak – Stadion Maguwoharjo (Sleman, ±20.000–40.000)

PSBS Biak telah mendaftarkan Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, untuk menjadi kandang mereka saat menjalani Super League musim 2025/2026. Hal itu dilakukan karena markas mereka, Stadion Cendrawasih, yang terletak di Biak Numfor, belum memenuhi standar untuk menjadi tempat pertandingan kompetisi yang diatur Super League.

Hal ini bukan sesuatu yang baru bagi PSBS, sebab pada musim 2024/2025, mereka juga pernah menjadi tim musafir dengan berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, dan Stadion Papua Bangkit. Dengan demikian pada Super League 2025/2026, untuk  17 pertandingan kandang, Stadion Maguwoharjo tidak akan menjadi tempat pemilik aslinya, PSS Sleman.

16. PSIM Yogyakarta – Stadion Maguwoharjo (Sleman, ±20.000-40.000)

PSIM Yogyakarta juga akan menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang sementara karena Stadion Mandala Krida belum memenuhi standar Super League, terutama soal pencahayaan dan infrastruktur pendukung. Ini membuat DIY menjadi salah satu provinsi paling padat tim kasta tertinggi.

Secara lokasi, Stadion Maguwoharjo yang berada di Sleman agak berjarak dari basis penggemar PSIM yang berasal dari pusat kota Yogyakarta. Meski demikian, Barajamusti dipastikan akan tetap memadati Maguwoharjo, terutama pada musim pertama mereka kembali ke kompetisi strata tertinggi.

Dalam beberapa pemberitaan, PSIM juga disebut akan mempercepat pengerjaan renovasi di Stadion Mandala Krida, sehingga dapat kembali ke markas legendaris mereka itu.

17. PSM Makassar – Stadion Gelora BJ Habibie (Parepare, ±8.000)

Secara lokasi, PSM Makassar saat ini tidak berkandang di Kota Makassar, namun justru memiliki home base di Kota Parepare. Stadion yang namanya diambil dari nama mantan Presiden Republik Indonesia itu menjadi kandang PSM sejak musim 2022/2023 karena tidak ada stadion yang layak untuk menjadi markas tim kompetisi tertinggi di Makassar.

Stadion Gelora BJ Habibie hanya berkapasitas sekira 8.000 penonton. Meski kecil, stadion ini dapat menghadirkan suasana yang hidup karena jarak tribun dengan lapangan cukup dekat.

18. Semen Padang FC – Stadion Haji Agus Salim (Padang, ±11.000)

Stadion Haji Agus Salim adalah kandang legendaris Semen Padang yang dibangun pada  1983. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 11.000 penonton dan pernah menjadi salah satu stadion terbaik di Sumatera Barat.

Stadion ini sempat rusak berat akibat gempa pada 2009. Namun setelah itu PT Semen Padang telah merenovasinya sehingga layak untuk menggelar pertandingan Liga 1. Stadion Haji Agus Salim secara hukum dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, namun saat ini dialihkan ke Pemerintah Kota Padang dengan sistem Pinjam Pakai.

Sebagai salah satu kekuatan lama eks kompetisi Galatama, Semen Padang akan selalu mendapat dukungan dari The Kmers dan Spartacks di Stadion Haji Agus Salim yang sangat rindu melihat tim pujaannya meraih prestasi tertinggi.***

Halaman:

Berita Terkait