DECEMBER 9, 2022
Kolom

Lompatan Estetika Lukisan Denny JA Melalui Genre Imajinasi Nusantara

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Inspirasi genre ini berakar dari sebuah pagi di Kunsthistorisches Museum, Wina, saat Denny JA berdiri lama di depan Children’s Games karya Bruegel. 

Di museum yang lainnya, di kota Viena yang sama,  Denny merenungi dunia surealis Salvador Dali, letupan warna Van Gogh, dan kerumitan pikiran Picasso. 

Tapi satu pertanyaan menggema: apakah ia hanya akan jadi penonton lukisan dunia, ataukah ia bisa mencipta kanvas kita sendiri?

Baca Juga: Catatan Denny JA: Apakah Pertamina Bisa Selamat di Era Tanpa Minyak?

Jawaban Denny JA: Imajinasi Nusantara—genre yang tak lahir dari tiruan, melainkan dari benturan antara batik, tragedi global, dan teknologi mutakhir.

-000-

Lima kritikus seni rupa Indonesia menuliskan esai soal genre lukisan Denny JA, Imajinasi Nusantara, yang 72 lukisannya dibukukan berjudul “Handphone, Kita Dekat Sekali.”

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mantra Dunia Minyak, Ketahanan dan Kemandirian Energi

Lima esai dari lima kritikus itu dapat dibaca di FaceBook: Gallery of Denny JA’s Painting+AI

Agus Dermawan T: Batik Sebagai Ikon Global dari Nusantara

Menurut Agus Dermawan T., Denny JA tidak sekadar “menghias” lukisannya dengan batik, tapi menjadikannya napas. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Bangkitnya Negara Minyak Melawan Super Power Dunia

Dalam setiap lipatan motif itu, ada ingatan kolektif, ada sejarah budaya yang ditanamkan dalam kesadaran visual dunia.

Halaman:

Berita Terkait