Imam Jazuli: Saatnya Sekolah Rakyat Benar-benar Merakyat
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 19 Juli 2025 07:24 WIB

Mari mengubah cara pandang. Sekolah Rakyat tidak harus menjadi gedung baru yang berdiri megah. Tetapi bisa berupa perbaikan satu ruang kelas, pengadaan komputer di sekolah terpencil, pelatihan guru honorer, atau sekadar menambal atap bocor. Karena pada akhirnya, yang dibutuhkan generasi mendatang bukan mimpi yang melambung, tetapi tempat berpijak yang kokoh.
Mari juga mengubah orientasi kebijakan dari sekadar pencitraan menjadi pengabdian. Tidak semua upaya yang baik harus viral, dan tidak semua yang sunyi itu tak berarti. Justru pada kesederhanaan dan kesungguhan itulah pendidikan membentuk karakter dan peradaban.
Anggaran sebesar Rp1,19 triliun bukanlah angka kecil. Itu adalah amanah dari rakyat yang membutuhkan pertanggungjawaban moral dan sosial. Maka, setiap kebijakan harus dilandasi oleh keadilan, efisiensi, dan kebermanfaatan yang luas. Pemerataan pendidikan bukan hanya tentang pemerataan akses, tetapi juga tentang pemerataan perhatian dan kepedulian.
Baca Juga: Hampir 200 Gedung Sekolah Rusak di Cianjur, Disdik: Merata di Semua Wilayah
Mari jadikan Sekolah Rakyat sebagai simbol kesungguhan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang betul-betul merakyat. Bukan hanya karena namanya, tetapi karena dampaknya dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, hingga ke pelosok-pelosok yang selama ini nyaris terlupakan.
*KH Imam Jazuli Lc MA adalah Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, alumnus Universiti Malaya, Kuala Lumpur, alumnus Al-Azhar University, Mesir, dan alumnus Pesantren Lirboyo Kediri. ***