DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pemain Sepak Bola Palestina Zuhair Al Hajj Ahmad Gugur Kena Serangan Israel

image
Ilustrasi - Warga berdiri di kafe pinggir pantai Al Baqa Cafeteria yang dihancurkan Israel melalui serangan udara di Kota Gaza, Palestina, Minggu 30 Juni 2025 waktu setempat yang mengakibatkan 34 orang meningal. (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/bar)

ORBITINDONESIA.COM - Pesepak bola Zuhair Al Hajj Ahmad dilaporkan gugur dalam serangan udara Israel di wilayah Al Zaytoun, sebelah timur Kota Gaza, Selasa 15 Juli 2025.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) melalui akun media sosial resminya.

Dalam pernyataan tersebut, PFA menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan komunitas sepak bola nasional.

Baca Juga: Laporan GPC Ungkap Tak Ada Tempat Aman di Gaza Bagi Disabilitas Akibat Gencarnya Serangan Israel

Zuhair disebut sebagai salah satu pemain yang pernah membela klub lokal dan menjadi bagian dari keluarga besar sepak bola Palestina.

Laporan lapangan dari Gaza menyebutkan bahwa serangan terjadi di sekitar Masjid Salahuddin di kawasan Al Zaytoun.

Selain Zuhair, beberapa warga sipil lainnya menjadi korban luka-luka, termasuk pewarta koresponden saluran berita Al Mayadeen Akram Daloul.

Baca Juga: Meski dikritik, Jerman Terus Ekspor Peralatan Militer ke Israel di Tengah Genosida di Gaza

Zuhair Al Hajj Ahmad tercatat sebagai mantan pemain Gaza Sports Club dan dikenal luas di kalangan pecinta sepak bola lokal.

Kematiannya menambah panjang daftar tokoh olahraga yang gugur sejak dimulainya eskalasi militer Israel di Jalur Gaza.

Mengutip sumber Facebook lokal di Gaza, hingga hari yang sama, sedikitnya 116 warga Palestina dilaporkan gugur akibat serangan intensif yang menyasar berbagai wilayah, termasuk kamp pengungsi, rumah warga, sekolah, dan fasilitas keagamaan.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Suriah, Serukan Perdamaian di Suwayda

Banyak korban yang terdiri dari anak-anak, perempuan, guru, tenaga medis, dan anggota keluarga besar yang terbunuh dalam satu serangan.

Serangan terhadap komunitas sipil dan figur publik ini kembali memunculkan sorotan terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk.***

Halaman:

Berita Terkait