Penting Diketahui, Dampak Gula Darah yang Tinggi Terhadap Kehidupan Seks Anda
- Penulis : M. Ulil Albab
- Rabu, 16 Juli 2025 05:50 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kesehatan seksual jarang dikaitkan orang dengan gula darah, tetapi kadar glukosa yang tinggi secara kronis dapat memengaruhi keintiman — bagi semua orang.
Pada pria, gula darah tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang penting untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.
Seiring waktu, hal ini dapat menimbulkan disfungsi ereksi, bahkan sebelum seorang pria didiagnosis atau dianggap berisiko diabetes. Gula darah tinggi juga dapat menurunkan kadar testosteron, yang kemudian mengurangi libido dan energi.
Baca Juga: Dokter Faisal Parlindungan: Riwayat Diabetes dalam Keluarga Bisa Diminimalisir di Usia Muda
Banyak pasien yang tidak menjalani pemeriksaan rutin dari penyedia layanan kesehatan primer datang menemui saya karena perubahan kinerja seksual — hanya untuk kemudian menyadari gula darah mereka tidak terkendali.
Bagi pasien-pasien ini, petunjuk pertama mereka bahwa ada sesuatu yang salah bukanlah rasa haus, perubahan berat badan, atau kelelahan (tanda-tanda awal diabetes yang lebih umum) — melainkan masalah di kamar tidur.
Pada wanita, gula darah tinggi dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah dan ketidakseimbangan hormon, yang dapat menyebabkan kekeringan vagina, seks yang menyakitkan, atau masalah orgasme. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih berulang, yang dapat membuat keintiman terasa menyakitkan atau kurang menarik.
Baca Juga: Dokter Ulul Albab: Penderita Diabetes dan Obesitas Rentan Terkena Jamur di Kulit
Banyak wanita merasa frustrasi dan bingung apakah perubahan ini disebabkan oleh penuaan, pascamenopause, stres, atau hal lainnya. Kadar gula darah yang rendah biasanya menjadi hal terakhir yang mereka pikirkan.
Sebelum segera beralih ke pengobatan, jangan remehkan dampak perubahan gaya hidup yang konsisten, tidak hanya pada gula darah Anda, tetapi juga pada seluruh hidup Anda.
Olahraga teratur meningkatkan sensitivitas insulin, mendukung penurunan berat badan, meningkatkan energi, dan bahkan meningkatkan fungsi seksual dengan memperbaiki aliran darah dan keseimbangan hormon.
Baca Juga: Pentingnya Mengenali Tanda-tanda Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak
Pola makan seimbang—yang kaya akan makanan utuh, serat, dan protein rendah lemak—dapat menstabilkan gula darah dan mengurangi peradangan yang berkontribusi terhadap penyakit kronis. Tidur yang lebih baik, mengurangi konsumsi alkohol, dan mengelola stres juga berperan.