Menlu Sergey Lavrov: Rusia dan AS Berkomitmen Temukan Solusi Damai untuk Situasi Konflik
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 11 Juli 2025 07:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Moskow dan Washington, Kamis, 10 Juli 2025 menegaskan komitmen bersama mereka untuk menemukan "solusi damai bagi situasi konflik," ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Kuala Lumpur.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Lavrov dan Rubio, berdasarkan kesepakatan yang dicapai melalui panggilan telepon antara presiden Rusia dan AS pekan lalu, melakukan "perbandingan menyeluruh" mengenai isu-isu yang berkaitan dengan hubungan Moskow-Washington dan situasi di dunia.
"Pertukaran pandangan yang substantif dan jujur telah terjadi mengenai penyelesaian di sekitar Ukraina, situasi di sekitar Iran dan Suriah, serta sejumlah masalah internasional lainnya," demikian pernyataan tersebut, merujuk pada pembicaraan yang diadakan di sela-sela pertemuan menteri luar negeri ASEAN ke-58 di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Menlu Sergey Lavrov: Rusia Dukung Brasil Jadi Kandidat Kursi Tetap Dewan Keamanan PBB
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa kedua menlu menegaskan komitmen bersama negara mereka untuk menemukan "solusi damai bagi situasi konflik."
Mereka juga berkomitmen untuk memulihkan kerja sama ekonomi dan kemanusiaan bilateral, dan kontak tanpa hambatan antara masyarakat mereka, yang dikatakan dapat difasilitasi khususnya melalui dimulainya kembali lalu lintas udara langsung antara kedua negara.
Ditambahkan pula bahwa pentingnya upaya lebih lanjut untuk menormalisasi fungsi misi diplomatik digarisbawahi.
Baca Juga: Menlu Sergey Lavrov: Rusia Siap Negosiasi Langsung dengan Ukraina Tanpa Prasyarat
"Dialog yang konstruktif dan saling menghormati antara departemen kebijakan luar negeri Rusia dan Amerika Serikat mengenai berbagai isu kepentingan bersama akan terus berlanjut," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Kantor berita pemerintah Rusia, TASS, melaporkan bahwa pembicaraan berlangsung sekitar satu jam.
Namun, otoritas AS belum merilis pernyataan apa pun mengenai pembicaraan tersebut.***