DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kreator Era AI Akan Diskusikan Tren Penggunaan AI di Media Massadengan Narasumber Tri Suharman

image
Diskusi Kreator Era AI bersama SATUPENA tentang Tren Penggunaan AI di Media Massa: Peluang atau Ancaman? (Foto: Kreator Era AI)

ORBITINDONESIA.COM - Kreator Era AI bersama Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA akan mendiskusikan tema "Tren Penggunaan AI di Media Massa: Peluang atau Ancaman?" dengan narasumber praktisi media Tri Suharman.

Diskusi Tren Penggunaan AI di Media Massa itu akan berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 10 April 2025, pukul 19.00-20.30 WIB.

Diskusi Tren Penggunaan AI di Media Massa itu akan dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Mila Muzakkar.

Baca Juga: Diskusi Kreator Era AI, Satrio Arismunandar: Kolaborasi Seniman dan AI Bisa Hasilkan Anime Berkualitas Tinggi

Panitia diskusi menyatakan, secara global dalam beberapa tahun terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah digunakan dalam dunia jurnalisme dan media massa.

Di Indonesia, Kompas dan Detik, misalnya, telah mengembangkan sistem AI untuk membantu menyusun draf berita berbasis data yang masuk secara real-time.

Startup media berbasis teknologi seperti Noice dan IDN Media juga telah mengadopsi AI dalam proses kurasi konten dan personalisasi bagi pembaca.

Baca Juga: Kreator Era AI Akan Diskusikan China Membalikkan Mata Dunia Dalam Melihat Artificial Intelligence

Namun, seiring pesatnya penggunaan AI dalam media massa, muncul pertanyaan besar: Apakah AI benar-benar menjadi peluang yang mendemokratisasi informasi, atau justru mengancam integritas jurnalisme dan peluang kerja para jurnalis?

Laporan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta tahun 2024, menyebut semakin banyak redaksi mengandalkan AI untuk menghasilkan berita cepat.

Salah satu risiko yang muncul adalah penyebaran hoaks dan bias algoritma, karena AI cenderung mengutamakan kecepatan dan popularitas dibanding verifikasi fakta.

Baca Juga: Kreator Era AI Akan Diskusikan “AI Adalah Sahabat Kita” dengan Narasumber Budiman Hakim

Di sisi lain, Litbang Kominfo mencatat 68 persen pembaca digital di Indonesia merasa lebih cepat mendapatkan informasi karena adanya fitur AI di media online, namun 42 persen di antaranya mengaku ragu akan keakuratan konten tersebut.

Halaman:

Berita Terkait