Microsoft Umumkan Penghentian Permanen Layanan Skype Mulai 5 Mei 2025
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 01 Maret 2025 15:40 WIB

Penurunan popularitas Skype diprediksi dua tahun setelah Microsoft meluncurkan aplikasi Teams versi desktop dan web yang sepenuhnya dibangun ulang ini. Dalam periode tersebut, Teper menyatakan peningkatan empat kali lipat durasi panggilan konsumen di Teams, meskipun ia enggan mengungkapkan jumlah pengguna aktif harian dari total 320 juta pengguna.
“Adopsi aplikasi Teams untuk penggunaan pribadi tergolong tinggi, sehingga kami sangat optimis. Kami melihat perkembangan signifikan dalam adopsi konsumen yang menggunakan Teams dalam kehidupan pribadi mereka," kata Teper.
Pada Desember 2024, TechCrunch melaporkan penghentian layanan pengisian kredit dan pembelian nomor telepon Skype oleh Microsoft, mendorong migrasi ke langganan bulanan dan paket "Skype-to-phone".
Baca Juga: Bertemu Bos Microsoft Satya Nadella di Istana, Presiden Jokowi Dukung Investasi di Indonesia
Bagi pengguna lama yang masih memiliki kredit di akunnya, Microsoft akan menyediakan layanan "Skype Dial Pad" baik di portal web Skype maupun di Teams untuk jangka waktu tidak terbatas.
Microsoft juga mendorong pengguna untuk beralih ke Teams Free. Ini menawarkan beberapa fitur tambahan yang tidak tersedia di Skype, seperti integrasi kalender, namun Teams Free tidak memiliki fitur utama lainnya yang merupakan ciri khas Skype — secara khusus, fungsi panggilan telepon yang memungkinkan pengguna menelepon nomor ponsel dan telepon rumah, serta menerima panggilan telepon dengan nomor telepon Skype.
Selanjutnya pada 2025, sampailah pada pengumuman yang menandai berakhirnya salah satu perusahaan rintisan teknologi besar pertama yang diluncurkan di Eropa pada 2011, di era awal koneksi panggilan telepon berbasis jaringan internet. Dan Microsoft percaya bahwa konsumen sekarang sudah siap.
"Penonaktifan Skype telah kami pertimbangkan, tetapi kami menilai produk ini baru pantas dihentikan setelah Teams menunjukkan tingkat adopsi yang tinggi dan mendapat sambutan positif dari konsumen. Kami merasa waktu dan umpan balik yang ada saat ini memungkinkan kami untuk melanjutkan langkah tersebut," kata Teper.
“Saya pikir banyak orang akan melakukan transisi [dari Skype ke Teams],” ujar dia pula.
“Anda tahu Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint merupakan produk kami yang telah terbukti handal untuk kebutuhan bisnis dan pribadi. Penggunaan aplikasi ini telah lazim di berbagai kalangan, mulai dari anak-anak yang mengerjakan tugas sekolah di Word hingga orang dewasa yang mengelola anggaran di Excel. Hal ini menunjukkan penerapan produk kami yang luas dan terintegrasi dalam kehidupan pribadi maupun profesional.”***