ORBITINDONESIA.COM - Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi peran Joko Widodo akrab disapa Jokowi dalam membantu kelancaran transisi pemerintahan dan pembentukan kabinet, yang disampaikan dalam pidatonya di World Governments Summit 2025.

Prabowo Subianto yang berhalangan hadir di World Governments Summit 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab itu, memberikan pidatonya melalui sebuah tayangan video, yang di dalamnya menyebut nama pendahulunya, presiden ke-7 Jokowi

"Keberhasilan ini sangat terbantu oleh kelancaran transisi yang dipastikan oleh pendahulu saya, yang terhormat, Presiden Joko Widodo,” katanya.

Baca Juga: Presiden Prabowo: Makan Bergizi Gratis Program Sederhana, Namun Investasi Signifikan untuk Masa Depan

“Saya sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama kita yang panjang," kata Prabowo melalui tayangan video dari akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Jumat dini hari WIB.

Prabowo mengucapkan terima kasihnya pada Jokowi yang tidak hanya memastikan kelancaran transisi pemerintahan, tetapi juga kerja sama panjang di antara mereka.

Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan bahwa salah satu pencapaian utama dalam 100 hari pemerintahannya adalah membentuk pemerintahan yang berfungsi penuh, berdasarkan bakat dan meritokrasi.

Baca Juga: Prabowo Umumkan Peluncuran BPI Danantara Akan Digelar pada 24 Februari Mendatang

Prabowo melibatkan anak bangsa yang berprestasi untuk bergabung dalam pemerintahan sebagai menteri maupun wakil menteri.

Ia memaparkan visi pemerintahannya, yakni menjadikan Indonesia negara maju yang modern, dengan dukungan aset terbesarnya, yakni 282 juta rakyat Indonesia dan sumber daya alam yang melimpah.

Dengan 177 ribu pulau dan budaya yang semarak, Prabowo menilai keberagaman di Indonesia menghadirkan tantangan, yakni memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan untuk maju.

Baca Juga: Prabowo Subianto Undang Pengusaha Asing Ikut Bangun Infrastruktur

"Misi kami adalah menciptakan lingkungan tempat setiap warga negara Indonesia dapat mengakses pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi yang berkualitas," katanya.***