DECEMBER 9, 2022
Otomotif

Survei: Konsumen Inginkan Kendaraan Hibrida Berharga Terjangkau di Bawah Rp300 Juta

image
Arsip Foto - Mobil All New Prius Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan All New Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) diluncurkan di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, 17 Juli 2024. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

ORBITINDONESIA.COM - Kebanyakan konsumen menunjukkan minat untuk membeli kendaraan hibrida dengan harga terjangkau, menurut hasil survei bertajuk Unveiling Electric Vehicle: Trends and Audience Preferences yang dilaksanakan oleh PT Toyota Motor Manufacturing (TMMIN) bersama platform multimedia Kumparan.

Survei yang melibatkan 575 responden, yang terdiri atas  51 persen laki-laki dan 49 persen perempuan dengan rentang pendapatan rumah tangga Rp15 juta sampai Rp20 juta per bulan itu menunjukkan bahwa 91 persen responden tertarik membeli kendaraan hibrida jika harganya di bawah Rp300 juta.

Menurut siaran pers penyelenggara survei pada Senin, 13 Januari 2025, mereka berharap produsen memasarkan kendaraan hibrida dengan harga terjangkau dan dukungan teknologi beragam untuk berbagai keperluan.

Baca Juga: Shugo Watanabe: Honda Saat Ini Fokus Kembangkan Kendaraan Hybrid Menuju Elektrifikasi Penuh 2040

Sebanyak 79 persen peserta survei menyatakan sudah mengenal teknologi kendaraan hibrida sebagai solusi masa transisi menuju penggunaan kendaraan elektrifikasi penuh.

Faktor yang membuat responden survei berminat pada kendaraan hibrida antara lain efisiensi penggunaan bahan bakar dan pengurangan emisi karbon.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa responden merasa lebih tenang kalau menggunakan kendaraan hibrida, yang sistem penggeraknya meliputi mesin berbahan bakar bensin dan motor listrik.

Baca Juga: Lexus Indonesia Luncurkan MPV Hybrid LM 500h di Pameran Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week

Para peserta survei mengaku masih punya ketergantungan tinggi pada kendaraan berbahan bakar fosil.

Selain itu, mereka mengkhawatirkan keterbatasan ketersediaan infrastruktur pendukung penggunaan kendaraan elektrik seperti stasiun pengisian daya.

Kondisi yang demikian menghadirkan tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target penggunaan 15 juta kendaraan listrik tahun 2030.

Baca Juga: Deretan Mobil ICE yang Rilis Selama 2024, Meski Mobil Listrik dan Hybrid Makin Mendominasi

Sementara itu, pabrikan otomotif menghadapi tantangan untuk menghadirkan kendaraan elektrik dengan jarak tempuh, daya tahan baterai, biaya perawatan, hingga waktu pengisian daya yang lebih baik.***

Berita Terkait