DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Obsesi Menjadi Sempurna

image
Ilustrasi (Istimewa)

Inspirasi dari Teater di West End, London: The Devil Wears Prada, The Musical

ORBITINDONESIA.COM - “Obsesi untuk sempurna adalah menara tinggi yang megah. Semakin tinggi ia dibangun, semakin mudah ia retak. Semakin bersikeras kita berhasil mencapainya, semakin jauh kita dari hidup yang normal.”

Itulah kesan saya setelah selesai menonton teater di West End London. Sebuah teater musikal yang memukau, dengan musik yang disentuh Elton John, dan koreografi dari James Elsop.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Pemulung Itu Seorang Doktor

Musik Elton John menghidupkan emosi teater, memadukan melodi megah dan lirik yang menggugah, menciptakan kedalaman setiap adegan. 

Koreografi James Elsop mengisi panggung dengan gerakan dinamis dan elegan, menyempurnakan narasi visual yang berdenyut, membawa penonton larut dalam dunia mode yang penuh gairah dan konflik batin.

Penonton penuh. Padahal pentas ini sudah ditampilkan sejak Oktober 2024, tiga bulan lalu. Pentas setiap hari, kapasitas 2.000 kursi, selalu tak pernah kosong.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Perempuan Itu Belajar di Bawah Cahaya Kunang-kunang

Sebagai penggemar teater yang hidup di Jakarta, saya begitu cemburu dengan London. Setiap malam di London, dipentaskan lebih dari 15 lakon, di lebih dari 15 lokasi.

Lakon di sana bisa pentas dalam waktu sangat panjang. Teater berjudul Mousetrap karya Agatha Christie sudah dipentaskan di sana sejak tahun 1952. Sudah lebih dari 70 tahun, pentas itu berlangsung setiap malam, hanya terhenti di era Covid.

Hal yang sama dengan lakon Mamma Mia, Lion King, Les Misérables, Tina Turner the Musical, The Phantom of the Opera, tetap dimainkan setiap malam, sejak tahun sebelumnya, atau ada yang sejak puluhan tahun lalu.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Potret Batin Indonesia, Aceh hingga Papua, dari Kacamata Generasi Z

-000-

Halaman:

Berita Terkait