DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Ahli UGM, Toto Sudargo: Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu per Porsi Masih Memungkinkan Penuhi Kebutuhan Gizi

image
Seorang siswa menyantap makanan saat uji coba program makan bergizi gratis di SDN Sukasari 5, Kota Tangerang, Banten, Kamis, 1 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.

ORBITINDONESIA.COM - Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menyebut, program makan bergizi gratis yang dianggarkan pemerintah Rp10.000 per porsi masih memungkinkan untuk memenuhi gizi anak sekolah.

"Dilihat dari perencanaannya, Rp10.000 untuk setiap anak masih mungkin dilaksanakan. Tentunya, pelaksanaannya harus terus dipantau, dievaluasi, dan ditingkatkan," kata Toto Sudargo dalam keterangan resminya di Yogyakarta, Sabtu, 7 Desember 2024.

Toto Sudargo menuturkan, program makan bergizi gratis ini yang sangat mulia, sebab tidak semua negara sanggup dan dapat melakukan program besar seperti ini.

Baca Juga: Wapres Gibran Kembali Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SLBN 5 dan SDN 15 Jakarta Barat

Dia mengatakan bahwa dengan anggaran yang disediakan, setiap daerah dapat menerapkan menu-menu yang berbeda sesuai dengan ketersediaan potensi dan kekayaan hasil alam yang ada di setiap daerah.

"Beberapa daerah memang masih mengandalkan nasi. Di beberapa daerah seperti Papua dapat diganti dengan sagu, papeda, jagung. Kemudian, untuk karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral dapat diganti dengan ikan, telur, dan daging atau sumber nabati lainnya, sesuai wilayahnya masing-masing," ujar dia.

Soal anggaran sebesar Rp10.000 per porsinya, Toto menilai harga tersebut dapat ditekan dengan pelaksanaan subsidi silang dan pengurangan biaya lain seperti biaya transportasi ke sekolah dengan memanfaatkan pembuatan makanan di wilayah yang dekat dengan wilayah sekolah.

Baca Juga: Hasan Nasbi: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Senilai Rp10.000/porsi Telah Dilakukan Setahun di Berbagai Daerah

Selain aspek gizi dan biaya, dia menyebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Badan Gizi Nasional akan membantu memantau pelaksanaan program ini.

Dengan demikian, ia berharap program ini dapat sesuai kebutuhan gizi dan keamanan bahan pangan dapat terjaga sampai dikonsumsi nantinya.

Toto juga melihat bahwa makan bergizi gratis juga dapat dimaksimalkan dari aspek penyajian. Menurutnya, makanan harus disesuaikan dengan kesukaan anak-anak sehingga dapat meminimalkan bahkan meniadakan makanan yang terbuang.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Pastikan Tak Ada Perbedaan Makan Bergizi Gratis untuk Pesantren dan Sekolah Umum

"Makanannya tidak apa-apa dengan porsi yang kecil, tetapi bisa dibuat menarik sehingga anak-anak suka dan mereka mau untuk makan,” kata dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini.

Halaman:
1
2

Berita Terkait