Oposisi Merebut Kota Kedua Terbesar Aleppo, Gelorakan Kembali Perang Saudara di Suriah
- Penulis : Mila Karmila
- Senin, 02 Desember 2024 00:10 WIB
Dimulai dari 27 November 2024, kelompok anti-rezim bergerak cepat dari barat menuju pusat kota Aleppo setelah tiga hari bertempur dengan pasukan rezim, menerobos garis pertahanan di lingkungan luar Hamdaniyah, Aleppo Baru, dan Zahraa pada tengah hari.
Kelompok-kelompok tersebut juga merebut distrik Saraqib di persimpangan jalan raya M4 dan M5 di tenggara Idlib, setelah mengepungnya dari utara dan selatan.
Selama tiga hari bentrokan, kelompok bersenjata merebut 108 lokasi, termasuk 86 di pedesaan Aleppo dan 22 di Idlib. Kelompok anti-rezim telah menguasai sedikitnya 850 kilometer persegi di provinsi Aleppo dan Idlib.
Baca Juga: Ribuan Warga Lebanon Mengungsi ke Suriah di Tengah Gempuran Serangan Udara Israel
Pasukan rezim Suriah mundur dari Bandara Internasional Aleppo
Pasukan rezim Assad Suriah terus mundur karena Bandara Internasional Aleppo bersama dengan beberapa lokasi strategis lainnya telah diserahkan kepada kelompok teroris PKK/YPG pada Sabtu, 30 November 2024
Setelah kelompok bersenjata anti-rezim memasuki pusat kota Aleppo, pasukan Assad menyerahkan Bandara Internasional Aleppo di bagian timur kota, kota-kota penting dan strategis seperti Nubl dan Zahraa di pedesaan utara, Zona Industri Aleppo serta wilayah Tal Hasil dan Tal Aran.
Baca Juga: UNHCR: Lebih Dari 200 Ribu Warga Lebanon dan Suriah Jadi Pengungsi Akibat Serangan Udara Israel
Sejak Sabtu pagi, kelompok bersenjata dilaporkan telah merebut lebih dari 50 desa di bagian timur dan tenggara Idlib yang sebelumnya berada di bawah kendali rezim Assad.
Tentara Suriah luncurkan operasi lawan teroris
Saat pasukan oposisi memulai operasi mereka menuju Aleppo, pasukan rezim Suriah kehilangan kendali terhadap sejumlah wilayah penting dalam waktu singkat. Hal tersebut mendorong rezim Suriah untuk mencari dukungan dari organisasi teroris PKK/YPG untuk melawan oposisi.
Baca Juga: Menghindari Serangan Israel: Lebih Dari 200 Ribu Warga Mengungsi dari Lebanon ke Suriah
Namun, langkah tersebut justru membuka jalan bagi kelompok teroris tersebut untuk mendapatkan wilayah seiring rezim Suriah menyerahkan wilayah kekuasaan yang terletak di timur Sungai Eufrat.