Jadi juri, Nia Dinata Melangkah di Karpet Merah Festival Film Internasional Tokyo 2024
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Selasa, 29 Oktober 2024 03:10 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sutradara kenamaan Nia Dinata melangkah di karpet merah dalam gelaran Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2024, Senin, 28 Oktober 2024.
Kehadiran Nia Dinata dalam ajang tahunan bergengsi bagi sineas film dunia itu karena ia terlibat dalam penjurian film-film yang masuk dalam ketegori Asian Future bersama dengan direktur Image Forum Festival Yamashita Koyo dan sutradara Yokohama Satoko.
Mengenakan atasan blazer putih bermotif biru dipadukan dengan bawahan kain batik, Nia Dinata melenggang di karpet merah sepanjang 162 meter itu bersama sesama para juri, aktor, dan sineas dari berbagai negara.
Baca Juga: Komite Festival Film Indonesia Umumkan 5 Duta FFI: Ada Slamet Rahardjo Djarot dan Dian Satrowardoyo
Ada 10 film yang masuk dalam kategori tersebut, di antaranya Apollo by Day Athena by Night asal Turki, Pavane for an Infant (Malaysia), Wait Until Spring (Iran) dan Missing Child Videotape (Jepang).
Selain menjadi juri, sutradara film Arisan itu juga akan menjadi pembicara dalam sesi TIFF Lounge bersama sutradara Jepang Mishima Yukiko.
Keduanya lahir di generasi yang sama yang telah menjadi saksi dunia pembuatan film dari 1990 hingga saat ini.
Mereka akan membahas masa depan pembuatan film baik Jepang maupun Indonesia dan apa yang mereka pikirkan terkait hal itu saat ini
Nia juga berbagi sesi yang sama dengan pemenang Cannes Grand Prix Payal Kapadia yang mencetak sejarah sebagai orang India pertama yang memenangi penghargaan bergengsi itu.
Tahun ini, TIFF menghadirkan total 208 film dengan berbagai kategori, di antaranya Competition, Asian Future, Gala Selection, World Focus, Nippon Cinema Now, Animation, Women’s Empowerment dan lainnya.
Baca Juga: Film Aksi Terbaru "The Shadow Strays" Karya Timo Tjahjanto Tayang Perdana di Festival Film Toronto
Film garapan sutradara perempuan sebanyak 40 film dengan rincian 34 film oleh sutradara perempuan saja, enam film oleh kedua gender, perempuan dan laki-laki.***