DECEMBER 9, 2022
Internasional

Korea Selatan Cermati Hubungan Korea Utara dan China yang Diduga Retak

image
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing. (Xinhua/Ju Peng)

ORBITIDONESIA.COM - Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengamati hubungan Korea Utara dan China yang diduga retak.

Badan tersebut pada Rabu 31 Juli 2024 memantau setiap pergerakan yang tidak biasa setelah mengetahui bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menginstruksikan diplomatnya yang ditempatkan di China "untuk tidak memedulikan Beijing" ketika mereka bertugas.

Laporan surat kabar Korea Selatan, JoongAng Ilbo, yang mengutip sumber anonim menjelaskan bahwa sebelumnya pada Rabu pagi Kim telah memberikan arahan tersebut kepada beberapa diplomat Korea Utara di China.

Baca Juga: Kim Jong Un Nyatakan 2024 Tahun Penting untuk Persiapan Perang

Jika itu benar, hal tersebut memperkuat spekulasi keretakan antara Pyongyang dan Beijing meningkat.

Ini berbeda dengan hubungan Korea Utara dan Rusia yang semakin erat setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang bulan lalu.

Dugaan Pyongyang dan Beijing "menjauh" telah mendapat perhatian setelah China mencabut plakat jejak kaki yang dipasang di salah satu jalan di Dalian pada Mei.

Baca Juga: Pimpin Latihan Militer, Kim Jong Un: Korea Utara Bersiap Perang

Jalan tersebut adalah tempat Kim dan Presiden China Xi Jinping berjalan bersama sewaktu kunjungan Kim ke Provinsi Liaoning pada 2018 lalu.

Selain itu, Korea Utara menyampaikan kecaman terhadap pernyataan bersama antara Korea Selatan, China, dan Jepang setelah mereka bertemu di pertemuan puncak trilateral pada Mei lalu.

Kecaman tersebut adalah reaksi yang sangat tidak biasa dari Pyongyang terhadap hasil pertemuan diplomatik yang melibatkan Beijing, sekutu tradisionalnya dan dermawan ekonomi mereka sejak lama.

Baca Juga: Kim Jong Un Terima Delegasi Militer Rusia

Beberapa pembelot Korea Utara juga menyatakan otoritas Korea Utara mulai membatasi transaksi berbasis yuan China di pasar. ***

Berita Terkait