Bangga, Karya Enam Desainer Indonesia Tampil di New York Fashion Week 2023
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 27 Agustus 2022 13:14 WIB
ORBITINDONESIA - Masyarakat Indonesia patut bangga. Karya enam desainer Indonesia akan ditampilkan dalam pameran busana papan atas.
Karya enam desainer asal Indonesia tersebut akan tampil di New York Fashion Week 2023.
Mereka yang masuk dalam enam desainer Indonesia tersebut adalah Spous by Priyo Oktaviano, Heaven Lights, Alleira Carys Cares X Amero Jewellry, Suedeson by Kimberly Tandra, Coreta Louise dan Vivi Zubedi.
Baca Juga: Jadwal Liga 1: Bhayangkara FC Melawan Persita Tangerang, Disiarkan di Vidio Minggu Sore
Keenamnya dijadwalkan tampil di panggung New York Fashion Week (NYFW) 2023 pada 11 November 2022.
Dilansir dari laman Good News From Indonesia, Sabtu, 27 Agustus 2022, karya para desainer Indonesia di panggung NYFW 2023 bakal membawa nuansa Indonesia di dalamnya.
Inspirasinya berasal dari kekayaan kriya Indonesia dalam grup pertunjukan bernama "Indonesia Show" di Springs Studios.
Baca Juga: Drama Korea Big Mouth Episode 9, Park Chang Ho akhirnya Datang ke Persidangan
Nuansa Indonesia itu sendiri dibawakan dengan tema berbeda oleh setiap desainer.
Spouse by Priyo Oktaviano akan menghadirkan tema "Childhood Reminiscence." Ide untuk mengambil tema itu muncul dari kenangan masa kecil sebagai anak-anak yang memiliki kebebasan untuk berimajinasi dan berekspresi.
"Ini untuk market yang lebih muda dan menggunakan wastra Indonesia, tenun ikat dari Bali, Kediri dengan warna yang lebih muda untuk generasi sekarang," ujar Priyo dalam jumpa pers New York Fashion Week (NYFW) 2023 di Jakarta.
Jika Spouse by Priyo Oktaviano mengambil tema kehidupan anak-anak, Heaven Lights mengambil tema "Tanah Kita Papua." Dalam busana yang dipamerkan, Heaven Lights menonjolkan keindahan alam Papua yang memukau.
Tema alam juga dibawakan oleh Coreta Louise. Dengan tajuk "Sea Reflection" From The Sea to The City, Coreta Louise membawakan koleksi batik yang motifnya terinspirasi dari keindahan bawah laut Indonesia, khususnya Sulawesi Utara.
“Tahun ini, Coreta Louise akan menampilkan koleksi busana yang terdiri dari daily wear, cocktail dress, hingga evening gown dengan sentuhan wastra Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa batik tetap bisa kelihatan stylish digunakan sehari-hari maupun ke pesta,” kata Coreta Louise Kapoyos.
Baca Juga: Sebut Aksinya Mengedukasi, Pesulap Merah Tidak Gentar Dipolisikan Asosiasi Dukun Indonesia
Sementara itu Alleira Batik berkolaborasi dengan Carys Cares dan Amero Jewellery untuk menghadirkan koleksi bertema "Paradise."
Busana yang ditampilkan Alleira Batik terbilang unik.
Di samping memamerkan batik dengan motif khas Bali, ada pula busana hasil lukisan tangan anak-anak pengidap down syndrome.
Suedeson by Kimberly Tandra tidak kalah unik dalam menentukan tema.
Adapun tema yang dibawakan dalam koleksinya adalah penggabungan beragam budaya.
Baca Juga: O Henry dalam The Skylight Room: Bintang Itu Adalah Harapan
Pemilihan tema ini berangkat dari pengalaman sang desainer yang berasal dari keluarga dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Ada pula Vivi Zubedi yang tampil dengan semangat lokal. Busana koleksi Vivi Zubedi terinspirasi dari Kain Sasirangan khas Banjar Baru dan dibuat oleh para pengrajin Kalimantan Selatan. Kendati kental dengan warna Indonesia, sang desainer mengatur agar busana yang dipamerkannya tetap bisa diterima oleh masyarakat Amerika Serikat.
"Yang disukai oleh orang Indonesia belum tentu disukai oleh masyarakat Amerika, jadi kami buatnya tidak yang batik semua gitu," kata Vivi.***