Media Asing Soroti Dinasti Politik Indonesia, Gibran Rakabuming dan Kepanjangan Tangan Kekuasaan Jokowi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 03 November 2023 11:03 WIB
- ORBITINDONESIA.COM- Ungkapan Niccolo Machiavelli tentang kekuasaan, sepertinya akan pantas disematkan dengan kondisi politik di Indonesia saat ini. Bahkan potensi kematian demokrasi di Indonesia, kini menjadi sorotan media asing.
Bukan rahasia lagi, bahkan secara terang-terangan, Gibran Rakabuming berpotensi menjadi kepanjangan tangan dari kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Proses majunya Gibran Rakabuming sebagai Bacawapres mendampingi Prabowo Subianto, oleh sejumlah media asing dinilai sebagai "Menghalalkan segala cara untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan".
Baca Juga: Diskusi Satupena, Hamri Manoppo: Pengembangan Kebudayaan di Semua Wilayah Masih Dianaktirikan
Ungkapan Niccolo Machiavelli itupun relevan. Dia pernah menyebut untuk mencapai puncak kekuasan dan terus mempertahankan, maka seseorang akan menghalalkan segala cara untuk meraihnya.
Media asing TIME berjudul "Indonesian Presidential Candidate Names Current President's Son as Running Mate' juga menyoroti peran Jokowi dalam politik dinasti ini.
Dalam artikel tersebut, Jokowi disebut akan punya peran di belakang layar ketika anaknya sendiri Gibran Rakabuming melanjutkan posisinya di kepresidenan, kendati hanya menjadi wakil.
"Gibran sebagai wakil presiden bisa memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk memainkan peran penting dalam mengarahkan negeri dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara setelah periode keduanya berakhir pada Oktober 2024," tulisnya.
Setelah Gibran Rakabuming mengacuhkan PDIP, kini sang adik yang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep sudah mengajak kakaknya untuk bergabung ke partai naungannya.
Seperti diketahui Gibran Rakabuming nekat keluar dari PDIP setelah tergoda untuk menjadi Bacawapres.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1, Bhayangkara FC Melawan PSIS Semarang Berakhir Tanpa Pemenang
Kaesang mengajak Gibran karena saat ini status keanggotaan kakak sulungnya di PDI Perjuangan tidak jelas selepas wali kota Surakarta itu menjadi bakal cawapres mendampingi bakal capres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Pak Wali (Gibran) kan jawabannya gitu. Mas mau nggak (gabung PSI)? Mas wali? Ya, jawabannya cuma, ya. Udah, cuma gitu," kata Kaesang usai mengunjungi posko organ relawan Jokowi, Timbul Sehati Indonesia, di Jalan Penjernihan Dalam, Bendungan Hilir, Jakarta, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, satu persatu, keluarga dari Presiden Jokowi seolah didorong untuk menjadi pewaris kursi kekuasaan baik di daerah hingga kepresidenan.
Selain Kaesang dan Gibran, juga ada Bobby Nasution yang menjadi Wali Kota Medan dan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi.
Dalam ulasannya, media asing asal Jerman Handelsblatt, berupaya menyadarkan bahwa demokrasi di Indonesia terancam mati.
Dinasti politik yang berupaya dibangun Jokowi, seolah tak jauh berbeda dengan Orde Baru.
Bila Soeharto ketika Orde Baru terus melanggengkan kekuasaannya menjadi presiden, Jokowi punya gaya baru. Dia melanggengkan keluarga dan anak anaknya ke kursi kepala daerah hingga kepresidenan.
Dengan demikian, kekuasaan Jokowi sebagai "Orang Istana" tidak akan pernah lepas.
Handesblat juga menulis bahwa putusan MK yang memperbolehkan calon presiden atau calon wakil presiden di bawah usia 40 tahun, juga bagian dari strategi itu.
Seperti diketahui, Ketua MK, Anwar Usman merupakan adik ipar dari Jokowi sendiri.
Lewat putusan itu, akhirnya Gibran Rakabuming bisa maju dalam Pilpres 2024.
"Fakta bahwa Gibran yang berusia 36 tahun akan segera mengambil peran sentral di tingkat nasional adalah berkat keputusan kontroversial Mahkamah Konstitusi pekan lalu," tulis Handelsblatt, dikutip Jumat 3 November 2023.***