Israel Bersumpah akan Menyerang Iran dan Memenggal Head of Snake jika Hizbullah Bergabung Hamas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 22 Oktober 2023 15:14 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Israel saat ini sedang dalam kondisi siap untuk berperang dan mereka bersumpah akan menyerang Iran jika Hizbullah bergabung dengan Hamas.
Mereka juga mengancam akan memenggal kepada dari para ulama di kota Teheran, Iran, jika Hizbullah yang sekarang bermarkas di Lebanon ikut menyerang Israel bersama Hamas.
Hizbullah merupakan sebuah organisasi politik dan paramiliter Iran dari kelompok Syiah yang berbasis di Lebanon, dan mereka sempat menyuarakan akan bergabung dengan Hamas untuk melawan Israel.
Baca Juga: Joe Biden Mengatakan Bukan Israel yang Bertanggung Jawab Atas Ledakan Rumah Sakit di Gaza
Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, mengatakan bahwa Hizbullah sudah membuka front utara dalam sebuah perang di tengah pertempuran baru yang terjadi di perbatasan Lebanon.
Kepada media Daily Mail, Barkat mengatakan bahwa mereka akan memperlakukan Iran seperti yang mereka lakukan kepada Gaza jika Hizbullah benar-benar ikut campur dalam perang ini.
"Kami tidak akan hanya membalas ke front tersebut, tapi kami akan menyerang kepala ular, yaitu Iran," kata Barkat dikutip Orbitindonesia.com dari The Sun 22 Oktober 2023.
Baca Juga: Wow, Ternyata Ini 5 Negara Penyumbang Terbesar untuk Palestina, Indonesia Nomor Berapa?
"Israel memiliki pesan yang sangat jelas kepada musuh-musuh kami. Lihat apa yang terjadi di Gaza, anda (Iran) akan mendapat perlakuan yang sama jika menyerang kami," katanya.
Para Ayatollah yang menjual empedu Iran memberikan peringatan kepada militan bersenjata tersebut bahwa mereka akan sulit tidur di malam hari jika itu terjadi.
Mereka juga mengancam bahwa Iran akan "membayar akibat yang lebih besar lagi" jika militan Hizbullah menerobos perbatasan Israel lewat jalur Utara.
Baca Juga: Israel Diduga Berencana Pindahkan Penduduk Palestina ke Mesir Ketika Negara Barat Mendukung Mereka
Barkat juga mengatakan bahwa Lebanon akan menghadapi ancaman serupa seperti Hamas jika mereka membiarkan Hizbullah menggunakan wilayah mereka sebagai landasan peluncuran.
Peringatan Israel ini diterbitkan ketika mereka berencana untuk memusnahkan Hamas dari Gaza dengan meningkatkan serangan udara mereka pada hari Sabtu.
Juru Bicara IDF, Daniel Hagari, mengataka bahwa serangan bom menjadi sangat penting untuk meminimalisir bahaya dan menciptakan kondisi terbaik untuk melakukan invasi.
Baca Juga: Serangan Darat Israel di Gaza Terjadi Ketika Kelompok Militan Hamas Bebaskan Sandera Pertama
Hal ini terjadi ketika IDF baru saja menyetujui Rencana Perluasan Pertempuran untuk menghancurkan Hamas, yang mana perluasan perang di timur tengah itu ditentang oleh PBB.
Media lokal Israel, The Times of Israel, melaporkan bahwa IDF berjanji akan segera melaksanakan invasi darat yang sudah lama mereka rencanakan.
Pasukan Militer Israel melakukan baku tembak dengan militan bersenjata Hizbullah pada hari Sabtu di wilayah utara negara tersebut.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris, Gol Indah Dalot Menangkan Manchester United atas Sheffield United
Peperangan dengan senjata tersebut kemudian memicu ketakutan dari masyarakat sipil di wilayah tersebut akan pecahnya front utara.
Ketegangan semakin meningkat ketika Pasukan Militer Israel menculik lebih dari 600 orang warga negara Palestina yang mereka buru di seluruh wilayah Tepi Barat.
Setelah aksi pemburuan dan penculikan terhadap warga negara Palestina tersebut, dilaporkan ada sebanyak 450 orang dari total 600 yang memiliki hubungan dengan Hamas.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dengan Suhu Udara yang Panas
Meskipun timbul kemarahan, beberapa truk yang membawa bantuan kemanusiaan sudah berhasil masuk ke wilayah Gaza melalui perbatasan Mesir pada hari Sabtu.
Sejak insiden penyerangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, ada sebanyak 700.000 warga sipil Palestina yang mengungsi dari Gaza saat perang mulai berkecamuk.
Pihak Israel saat ini sudah menyiapkan ratusan ribu bala tentara mereka serta barisan tank bersenjata lengkap untuk menyerang wilayah Gaza.
Baca Juga: Komitmen Tinggi, Implementasi ESG BRI Mengacu Standar Regulasi Domestik, Regional dan Global
Para pemimpin dunia sudah memberi peringatan kepada Israel tentang kondisi ini dapat beresiko menimbulkan bencana kemanusiaan yang lebih besar nantinya.
Maka dari itu, para pemimpin dunia tersebut mendesak Otoritas Israel untuk menahan diri dan menimbang kembali rencana penyerangan ini ketika krisis ini dirasa semakin memburuk.
Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, mengatakan langkah pencegahan penyerangan Israel ke wilayah kantong Palestina ini tidak bisa hanya dilakukan sekali.
Baca Juga: Pengamat Politik Ahmad Atang: Pencalonan Gibran Oleh Golkar adalah Paradoks
Cleverly juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong bantuan kemanusiaan lebih lanjut untuk masuk ke wilayah Gaza secepatnya.
Selama lima belas hari terakhir Israel sudah seringkali melakukan kejahatan perang yang sangat dikecam oleh berbagai pihak terhadap seluruh penduduk sipil Gaza.
Mereka telah melakukan penyerangan dengan menggunakan fosfor putih, melakukan pengeboman di rumah sakit, menghancurkan gereja, dan menyerang penduduk sipil Gaza yang mengungsi di perbatasan.
Baca Juga: Momentum Hangat Ketika Jokowi Tertawa Bareng Prabowo Subianto dan Erick THohir
Peringatan Israel kepada Iran akan keterlibatan Hizbullah dalam perang melawan Hamas merupakan ancaman perang yang lebih besar atau merupakan ketakutan dari mereka dalam perang ini?.***