Video Hoaks dan Menyesatkan Soal Anies Mau Dihabisi dan Umat Islam Kepung Istana
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 03 September 2023 18:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sudah lama kita tidak pernah mendengar nama Rizieq Shihab. Nah, kini dia muncul lagi terkait dengan bakal capres Anies Baswedan.
Cuma gara-gara beredar di media sosial sebuah video durasinya sekitar 10 menit dengan judul bombastis. Judulnya : “GEMPAR!! TAK TERIMA ANIES MAU DIHABISI, MALAM INI, HABIB RIZIEQ DAN UMAT KEPUNG ISTANA TANGKAP JOKOWI!”
Judul berkaitan dengan capres Anies tentunya menarik. Di thumbnailnya terlihat kerumunan umat Islam membawa spanduk, dengan sosok Rizieq Shihab berdiri di tengah.
Baca Juga: Berikut Tips Meminimalisir Resiko Bisnis bagi Entrepreneur Pemula yang Ingin Resign sebagai Karyawan
Kabar itu diunggah pertama kali oleh akun Youtube Rahasia Politik pada 16 Agustus 2023. Ini bukan akun kecil ya, jumlah subscribernya sudah mencapai 378 ribu orang.
Jadi, wajar kalau pada awalnya sebagian orang percaya bahwa pengepungan istana oleh Rizieq itu memang benar terjadi. Tapi syukurlah, itu cuma kabar bohong.
Kalau disaksikan video itu, dari detik pertama sampai detik terakhir, apa yang dibilang di judul itu sama sekali tidak ada. Tapi si pembuatnya memang niat banget.
Dia mengedit dan menyambung-nyambungkan berbagai video terpisah yang ujung-ujungnya tidak ada hubungannya dengan pengepungan. Dalam beberapa menit pertama saja, memang ada cuplikan Rizieq sedang berbicara di depan pengikutnya.
Dia bilang umat Islam harus merapatkan barisan menghadapi serangan musuh-musuh Islam.
Baca Juga: Pembunuhan Sadis di Depok, Anak Bunuh Ibu Kandungnya Sendiri
Setelah itu pindah ke cuplikan rekaman Anies Baswedan yang mengatakan sudah saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Anies berkata, kita yang bekerja keras untuk merebut kemerdekaan, karena itu kita harus menikmati manfaat kemerdekaan.
Lantas, video itu menampilkan wajah Alfian Tanjung yang memuji-muji Rizieq sebagai seorang yang cerdas dan mampu mengkonstruksikan pikiran dengan sengat jelas. Alfian juga memuji kemampuan Rizieq menghadapi massa.
Dari Alfian, pindah lagi ke cuplikan berita yang menampilkan pernyataan kuasa hukum Rizieq, Azis Yanuar. Azis mengatakan, Rizieq tidak akan mendukung lagi Prabowo, karena Prabowo bergabung dalam barisan pemerintah Jokowi, sebagai menteri Pertahanan.
Azis juga menyatakan akan mendukung Anies, karena Anies dinilai tak memiliki cacat.
Di bagian akhir, ada kutipan pimpinan PKS, Mardani Ali Sera, yang bilang mendapat keuntungan ketika menampilkan foto wajah Rizieq Shihab saat kampanye pada 2019.
Tapi Mardani menyatakan belum ada pembicaraan resmi antara PKS dengan Habib Rizieq saat ini. Itulah ceritanya isi videonya.
Tidak sedikit pun ada soal Anies dicurangi dan kepungan istana disinggung. Judul dan isi sama sekali tidak berhubungan.
Anehnya, kalau kita baca kolom-kolom komentarnya, banyak sekali loh yang percaya bahwa Anies memang dicurangi dan ada massa yang menangkap Jokowi. Kesannya mereka yang berkomentar itu hanya baca judul, atau nonton video selintas, sudah mengambil kesimpulan.
Menjelang Pemilu, video-video semacam itu sekarang sering muncul di Youtube. Bahkan ada video lain yang seolah memberitakan bahwa Polisi berhasil menangkap 50 pelaku penjegalan Anies Baswedan.
Videonya juga diunggah oleh akun Youtube Rahasia Politik pada 22 Agustus 2023. Judulnya: “GEMPAR!! SORE INI POLISI BERHASIL MENANGKAP 50 PELAKU PENJEGALAN ANIES & TERANCAM 20 TAHUN PENJARA!”
Setelah kita nonton videonya, seperti juga di video pertama, tidak ada hubungannya antara judul dan isi. Di dalam video mula-mula ada cuplikan rekaman Anies mengritik pejabat yang sekaligus menjadi pengusaha.
Kemudian ditampilkan video Anies sedang berkampanye. Dia bicara soal pelayanan kesehatan dan arti penting akses pendidikan bagi warga.
Lantas narator video menyatakan ada kabar bahwa lawan berusaha keras menjegal Anies supaya tidak berlaga di pesat politik tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Video Alfian Tanjung Beredar Lagi: Jika Anies Jadi Presiden, HTI Hidup Kembali
Anies juga mengakui bahwa ada berbagai kampanye negatif yang dilakukan pihak lawan, dan itu adalah suatu hal yang nyata dalam konstestasi politik. Lantas ada cuplikan video para relawan Anies yang sedang melakukan konsolidasi untuk mendukung Anies.
Terakhir ada cuplikan yang merujuk pada pernyataan Denny Indrayana tentang upaya pemerintah menyabot kampanye Anies.
Judul video ini cuma mengutip pendapat-pendapat yang menyatakan bahwa diduga ada upaya untuk menjegal Anies.
Tidak sedikit pun ada drama tentang penangkapan 50 pelaku penjegalan Anies yang diancam di penjara 20 tahun penjara.
Baca Juga: Restoran Onni House Beri Teladan, Dengan Sayangi Anak Anak Down Syndrome
Masalahnya, di kolom komentarnya pun ada begitu banyak netizen yang percaya dengan kebenaran judulnya itu. Video-video bohong semacam ini jelas bermasalah.
Video-video ini bisa menimbulkan ketegangan dan kepanikan, seolah-olah ada sesuatu yang dramatis yang sedang terjadi. Cara pengemasan dan pengeditannya pun serius. Judul-judulnya bombastis dan click bait.
Di dalamnya pun ada narasi, cuplikan gambar, dan latar belakang lagu yang mencekam. Video-video semacam ini berpotensi menyesatkan masyarakat.
Banyak netizen yang demi menghemat kuota tidak menyaksikan sendiri videonya sampai habis. Ini diperburuk dengan penyebaran potongan versi pendek video di Tiktok atau snack.
Pemilu ini kan akan berlangsung lima bulan lagi. Suasana politiknya sejauh ini memang masih aman dan damai.
Ketegangan cuma berlangsung di kalangan elit politik, tapi tidak tidak di kalangan masyarakat.
Mudah-mudahan video hhoaks yang menyesatkan semacam ini tidak terus berkembang supaya tak ada konflik yang membahayakan.***