Fajri Syamsu: Ganjar Tipikal Pemimpin Orang Bugis
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 16 Juli 2023 10:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Suku Bugis dikenal sebagai pewaris keberanian leluhur Nusantara. Mereka dijuluki sebagai pelaut handal. Bagaimana tidak, sudah sejak dulu kala, masyarakat Bugis gemar melakukan ekspedisi ke berbagai daerah melalui jalur laut.
Berangkat dari latar belakang itulah pemimpin-pemimpin di Bugis terkenal tangguh. Termaktub dalam sejarah petuah bijak suku Bugis - Makassar, bahwa kepemimpinan merupakan satu hal yang sangat diperhatikan.
Oleh sebab itu, para bijak suku Bugis - Makassar meletakkan beberapa sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Baca Juga: Hujan Kartu Merah Warnai Kemenangan Bali United atas Madura United di Pekan ke 3 BRI Liga 1
Pertama yaitu sifat Getteng. Seorang pemimpin harus berani dan percaya diri, mengungkapkan apa yang benar dan apa yang salah.
Teguh pendirian, tabah, dan tahan terhadap godaan. Sifat Getteng ini sejatinya harus ditunjang dengan Assitinajang atau asas kewajaran. Yakni arif, bijaksana, dan adil dalam bertindak.
Nah, yang kedua yaitu sifat Lempu. Seorang pemimpin harus bersikap jujur atau lurus dalam berkata maupun tindakannya. Sifat ini harus keluar dari dalam hati nurani setiap manusia, bukan dari pemikiran atau nafsu semata.
Kemudian yang ketiga adalah sifat Ada Tongeng. Yaitu berhubungan dengan ucapan yang benar, tidak bohong, tanpa rekayasa. Seseorang tidak mungkin berperilaku jujur tanpa disertai Ada Tongeng.
Baca Juga: Ramadhan Sananta Bawa Persis Solo Raih Kemenangan Perdana Atas Borneo FC di Pekan Ketiga BRI Liga 1
Demikian pula tidak mungkin bersifat tegas dan konsekuen (Getteng) tanpa dibangun dengan Lempu dan Ada Tongeng. Karakter ini mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin bangsa ini.
Dan rupanya, masyarakat Bugis ini memandang sifat-sifat tersebut juga melekat dalam diri Ganjar. Sepuluh raja Sulsel pun sepakat memberinya anugerah gelar kehormatan sebagai seorang tipikal pemimpin yang paripurna dalam khazanah budaya Bugis-Makassar.
Maka jangan heran jika kesepuluh raja Sulsel itu juga memberi Ganjar gelar Daeng Manaba. Sebuah gelar kehormatan yang disandang oleh bangsawan Bugis.
Daeng Manaba sendiri bermakna orang-orang yang tabah dan penyayang. Kata Manaba sendiri juga mengandung doa dan harapan.
Dengan disandangnya gelar itu, secara otomatis Ganjar menjadi bagian dari bangsawan Bugis. Ganjar layak mendapat perlakuan sama persis dengan bangsawan-bangsawan yang ada di Bugis.
Ganjar sekarang memang pemimpin di Jawa Tengah. Namun karakter kepemimpinannya juga diakui oleh masyarakat Bugis. Dengan tipikal kepemimpinan Bugis ini, rasanya Ganjar layak menjadi pemimpin nasional. Memimpin bangsa ini dengan bersih, jujur dan profesional.
(Oleh: Fajri Syamsu) ***